Selasa, 29 Oktober 2013

Bulog DIY Revisi Target Penyerapan Beras

29 Oktober 2013

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) DIY merevisi target penyerapan beras dari 40 ribu ton menjadi 65 ribu ton hingga akhir tahun ini.

Koreksi target penyerapan beras Bulog itu menurut Kepala Bulog Divre DIY, Awaludin Iqbal dilakukan awal Oktober ini. Kata dia, serapan beras Bulog hingga Oktober telah melampaui target.

Iqbal mengatakan Bulog telah menyerap beras dari petani sebanyak lebih kurang 44 ribu ton hingga Senin kemarin. "Target awal sudah kami penuhi. Pengadaan beras prinsipnya berjalan terus sepanjang barang masih mungkin kami beli, Bulog akan terus menyerap beras petani," ucap Iqbal ditemui di kantornya, Senin (28/10/2013).

Meski sekarang ini bukan masa panen, menurut Iqbal rata-rata serapan beras Bulog dari petani mencapai 200-250 ton per harinya. Iqbal yakin, Bulog akan mampu memenuhi target penyerapan beras sebanyak 65 ribu ton hingga ahkir 2013. Bulog menurut dia membeli beras dari petani dengan HPP sebesar Rp 6.600 per kilo. "Penyerapan beras ini melalui Gapoktan dan mitra Bulog," imbuhnya.

Menurut dia penyerapan beras Bulog paling besar berasal dari wilayah Bantul dan Kulonprogo. Kedua wilayah ini memberi kontribusi masing-masing 19.700-an ton dan 16.500 ton. "Serapan ini berdasarkan posisi penggilingan padi yang ada. Memang kedua wilayah ini paling banyak terdapat penggilingan beras," ucapnya.

Meskipun Sleman juga merupakan penghasil beras menurut dia, tak semua beras dari Gapoktan di wilayah ini diserap Bulog. "Bulog kan tidak monopoli. Petani juga ada yang langsung jual ke pasaran," imbuhnya.

Iqbal melanjutkan, meski target penyerapan beras tahun ini terkoreksi, namun Iqbal belum memastikan kemungkinan kenaikan target penyerapan beras 2014. Ia mengatakan pengadaan beras tergantung potensi panen. Prediksi potensi panen 2014 biasanya, kata dia akan disampaikan Dinas Pertanian dan Badan Pusat Statistik. "Asusminya kalau ada peningkatan produksi di wilayah serapan pasti juga akan naik," tuturnya.

Menurut dia biasanya serapan beras Bulog paling besar pada Maret-April saat berlangsung puncak panen di semua wilayah. "Tapi biasanya mulai Februari penyerapan beras mulai naik," tuturnya.

Iqbal menambahkan di DIY Bulog punya empat gudang penyimpanan beras masing-masing di Kalasan, Gunungkidul, Wates dan Bantul
"Paling besar kapasitasnya di Kalasan bisa menampung 23 ribu ton beras. Lainnya hanya 2000-3.500 ton saja kapasitasnya," imbuhnya. Adapun stok beras Bulog hingga kini masih 21 ribu ton. Stok ini masih cukup untuk kebutuhan penyaluran raskin dan lain-lain hingga akhir 2013.(evn)

http://jogja.tribunnews.com/2013/10/29/bulog-diy-revisi-target-penyerapan-beras

Tidak ada komentar:

Posting Komentar