Rabu, 25 September 2013

Bulog harus membeli dengan harga layak kepada petani

25 September 2013

Agar petani mau menanam kedelai.

LENSAINDONESIA.COM: Langkanya kedelai di Pasaran, membuat harga bahan baku tempe ini tetap belum stabil. Untuk meningkatkan pruduksi kedalai, Pemprov Jatim akan memberikan bibit unggul siap tanam pada petani.

Seperti yang pernah diberitakan LICOM beberapa waktu lalu, Wagub Jatim Saifullah Yusuf pernah menjanjikan bantuan sebesar 80 juta rupiah, per 200 petani kedelai.

selama ini Pemprov jatim memilih Impor untuk memenuhi kekurangan kedelai. Tiap tahunnya tidak kurang dari 50 ribu ton. Solusi tersebut oleh beberapa kalangan dianggap kurang efektif. Karena hanya akan membuat ketergantungan kepada pihak luar. Sedang jatim dikenal sebagai penghasil kedalai terbaik di indonesia.

Anggota Komisi B dprd jawa timur Sumrambah saat diwawancari Lensa Indonesia melalui telpon mengaku, masih menunggu keputusan pasti soal bantuan tersebut.

“Solusi yang kita butuhkan adalah upaya pemerintah untuk merangsang para petani kedelai meningkatkan kualitas produksinya, dengan begitu akan menaikan harga jual kedelai dalam negeri di pasaran,” jelasnya.

Menanggapi Hal ini Kepala dinas pertanian Jawa Timur Wibowo Eko Putro, membenarkan jumlah produksi kedelai mengalami penurunan, karena kurangnya minat para petani untuk menanam kedelai. “Komoditi kedelai menjadi pilihan
terakhir untuk ditanam oleh para petani” ungkapnya.

Wibowo menambahkan, sebenarnya saat ini produksi kedelai Jatim sendiri sebenarnya cukup besar. Dari total 900.000 ton pertahunya secara nasional, provinsi ini menyumbang 43 persen.

Dari data yang yang ada, produksi kedelai Jawa Timur tahun ini diperkirakan hanya 370.000 ton. Meskipun naik dibanding produksi tahun 2012 yang mencapai 361.000 ton, tetapi jumlah ini tidak masuk dalam tingkat swasembada. Sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat Jatim per tahunnya mencapai 420.000 ton.

“Secara nasional kita butuh 2,2 ton per tahun,” tambah Wibowo.

Masih menurut Wibowo, Buloq harus membeli kedelai dengan harga layak, untuk merangsang para petani agar mau menanam kedelai.

“Seperti pada tahun 1999-2000, saat itu harga kedelai stabil hingga beberapa tahun, Jawa Timur mampu memproduksi kedelai lebih dari 400.000 ton stiap tahunya.” papr Wibowo mengakhiri perbincangan dengan LICOM.@bagus_budi novarrianto

http://www.lensaindonesia.com/2013/09/25/bulog-harus-membeli-dengan-harga-layak-kepada-petani.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar