Sabtu, 20 Juli 2013

Harga Daging di Malaysia Cuma Rp 54.000/Kg

19 Juli 2013

Jakarta, SENTANAonline.com

ASOSIASI Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menilai harga daging sapi di Indonesia terlampau tinggi bila dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia.

"Harga daging kita itu mahal bahkan mungkin termahal di dunia. Rata-rata harga daging sapi di Indonesia Rp 100.000/Kg, di Malaysia sana hanya Rp 54.000/kg," ujar Sekjen APPSI Ngadiran kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (18/7).

Untuk menurunkan harga daging sapi, Ngadiran setuju pemerintah mengambil langkah membuka keran impor dan penugasan Bulog. Namun khusus penugasan Bulog, Ngadiran menilai terlambat untuk mengeluarkan izin impor. "Bulog itu kan penugasan, kok izin impornya dipersulit. Kalau swasta aja dipercepat. Jangan-jangan diperlambat oleh birokrasi agar para pengusaha daging ingin harganya tidak rusak," imbuhnya.

Ia optimistis Bulog dapat berperan menurunkan harga daging sapi khususnya di Jakarta dengan alokasi 3.000 ton daging sapi beku. Namun, Bulog diminta tidak hanya melakukan operasi pada pasar-pasar tertentu saja.

"Di Jakarta itu ada 153 pasar jangan hanya Bulog melakukan operasi pasar di tempat-tempat tertentu saja," seru Ngadiran.

Sementara Bulog menargetkan harga daging sapi dalam pekan-pekan mendatang bisa turun hingga menjadi Rp75.000 per kg setelah daging impor masuk melalui pelabuhan dan bandara pekan ini.

"Ini akan sampai terus, karena hari kemarin konsentrasi pada pengiriman melalui laut, sisanya yang melalui udara kemudian ini akan sampai, bahkan hari minggu pun akan ada yang datang," kata Kepala Bulog Sutarto Alimoeso di Kantor Presiden di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan penurunan harga daging sapi tidak serta merta terjadi ketika daging impor masuk namun juga bagaimana distribusi ke pasar-pasar dan juga di tingkat pedagangnya.

"Kita sudah masuk pasar, ternyata ada image masyarakat yang harus kita perbaiki, image masyarakat ternyata daging impor kurang enak dan sebagainya, itu image yang dibuat-buat," katanya.

Ia memaparkan beberapa daging impor sudah masuk ke pasar-pasar di Jakarta dan sekitarnya diharapkan dapat menurunkan harga daging. "Yang kemarin di Jatinegara itu, 1 truk pendingin habis, kira-kira 1 ton, hari ini di Jatinegara juga lancar," katanya.

Sutarto mengatakan ada pula masalah di lapangan yang mesti dibenahi antara lain kenaikan harga yang beruntun dari mulai produsen hingga pedagang.

"Kita harapkan minggu-minggu ini sudah mulai lancar kita begini, ini kan yang masih menjadi persoalan di lapangan, kalau saya tanya ke pedagang selalu mengatakan ini sumbernya dari distributor sudah naik, distributor kalau kita tanya, RPH-nya sudah naik, RPH ditanya, feedlotter sudah naik, ini yang harus kita benahi bersama," katanya.

Kepala Bulog berharap, langkah yang dilakukan Bulog setidaknya bisa menjadi peredam kenaikan harga daging di pasaran.

"Paling tidak yang dijual oleh Bulog bisa menjadi peredam, logikanya mestinya turun apalagi pemerintah akan mendatangkan sapi potong," katanya.

Mengenai penolakan pedagang di beberapa pasar, seperti Pasar Senen, dengan alasan stok masih ada, Sutarto mengatakan Bulog terus mensosialisasikan hal ini melalui asosiasi pedagang sehingga dapat dipahami dan kemudian mendorong penurunan harga daging.

"Alasannya mereka masih punya stok, kalau kita tidak mau ganggu kalau memang seperti itu, makanya kita melalui asosiasi pedagang daging indonesia, dan juga asosiasi distributor dagang indonesia dan asosiasi lain," paparnya.(STN)

http://sentanaonline.com/detail_news/main/12332/1/19/07/2013/Harga-Daging-di-Malaysia-Cuma-Rp-54000Kg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar