Selasa, 23 Juli 2013

Harga Anjlok, Petani Diminta Menjual Gabah ke Bulog

22 Juni 2013

CIANJUR, (PRLM).-Bulog siap menerima gabah petani saat harga gabah di Cianjur anjlok. Saat ini, harga gabah di Cianjur yang turun hingga Rp 500- 700 perkilogramnya atau dihargai PR 3.000 sampaiRp 3.200 per kilogramnya padahal sebelumnya harga gabah mencapai Rp 3.700 per kilogram.

"Kami siap menerima gabah petani meski serapan kami saat ini tertinggi di Jawa Barat dengan serapa beras 6.120 ton. Namun, jika memang harga di penggilingan lebih rendah dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Kami sarankan agar petani menjual gabahnya saja ke Bulog," ucap Kepala Bulog Subdivre Cianjur, Rizal Mulyana saat ditemui "PRLM", di kantornya, Jalan Muwardi, Cianjur, Senin (22/7/2013).

Rizal mengatakan HPP saat ini, untuk gabah kering panen (GKP) Rp 3.300/kg di petani atau Rp 3.350/kg di penggilingan, Gabah Kering Giling (GKG) Rp 4.150/kg di penggilingan atau Rp 4.200/kg di gudang Bulog.

"Kami akui beberapa petani enggan menjual gabahnya ke Bulog karena sudah terikat dengan beberapa penggilingan saatmereka membutuhkan modal tanam. Jadi, mau tidak mau petani pasti menjual ke penggilingan tersebut," katanya.

Rizal juga mengatakan saat ini stok beras Bulog untuk menghadapi lebaran cukup karena stok cukup untuk tiga bulan ke depan.

"Seperti biasa untuk beras kami selalu mempunyai stok untuk tiga bulan ke depan jadi untuk Lebaran stok lebih dari cukup. Saat ini harga beras di Cianjur juga relatif stabil. Jadi untuk beras tidak perlu ada yang dikhawatirkan," katanya.

Sebelumnya petani mengaku resah karena harga gabah anjlok. Anjloknya harga gabah tersebut dipicu karena banyaknya petani mengeluarkan stok bagah mereka menjelang lebaran untuk memenuhi kebutuhan Lebaran dan bulan puasa.

"Ini karena memang banyak petani yang mengeluarkan stok panennya untuk dijual saat Ramadan atau menjelang puasa untuk memenuhi kebutuhan bulan puasa dan persiapan Lebaran," ucap Solihin (40), salah seorang petani di Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur.

Solihin mengatakan dengan anjloknyaharga gabah membuat keuntungan petani semakin kecil. Namun, perilkau petani yang menyimpan stok dan mengeluarkannya menjelang Lebaran sudah biasa setiap tahunnya.

"Memang ini sudah biasa, justru kalau mau Lebaran harga gabah turun karena stok gabah melimpah di tingkat penggilingan. Namun, harga beras tetap stabil. Mau bagaimana lagi? Hasil panen tahun ini juga kualitasnya jelek," ucapnya.

Sementara itu, terkait dengan kualitas beras miskin (raskin) yang jelek di wilayah Cianjur, Kepala Bulog Subdivre Cianjur, Rizal Mulyana sudah mengimbau kepada kepala desa atau ketua RT untuk melaporkan hal tersebut dan pasti akan ada penggantian.

Rizal mengatakan di lapangan sendiri masyarakat sangat menginginkannya, raskin pun disalurkan kepada masyarakat. "Daripada harus membeli beras biasa dengan harga mencapai Rp7.000-Rp8.000 per liter, masyarakat memilih membeli raskin dengan harga hanya Rp1.600 per kilogram," tuturnya.

Meskipun demikian, Ia mengharapkan dalam penyalurannya kedepan, pihak Bulog bisa mengecek terlebih dahulu kualitas raskin yang akan didistribusikan kepada rumah tangga sasaran (RTS) penerima hak.

Apalagi kondisi perekonomian penerima hak itu merupakan keluarga tak mampu. "Jangan hanya karena harganya hanya Rp1.600, lantas kualitas tak diperhatikan. Pelayaan kepada masyarakat harus tetap nomor satu," ujarnya.(A-186/A-89)***

http://www.pikiran-rakyat.com/node/243794

Tidak ada komentar:

Posting Komentar