Senin, 29 Juli 2013

Daging Impor Bulog Dihantam Isu Tak Halal dan Mengandung Hormon

29/07/2013

Jakarta - Perum Bulog mendapatkan tugas dari pemerintah untuk mengimpor 3.000 ton daging sapi untuk menurunkan harga di pasar. Namun rencana penurunan harga daging lewat impor malah diterpa isu tak sedap.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan mengungkapkan, saat ini muncul isu-isu negatif bahwa daging yang diimpor Bulog tidak halal dan mengandung residu horman yang melebihi ambang batas.

"Awalnya hiruk pikuk masalah daging bagaimana kita fokus agar harga daging turun, ambang batasnya harus di bawah Rp 100.000 per kilogram," ujar Rusman di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (29/7/2013).

Saat ini tujuan pemerintah menurunkan harga daging melalui operasi pasar daging Bulog, ternyata dihadang dengan isu-isu tidak halal dan mengandung residu hormon.

"Sekarang muncul isu kalau daging Bulog banyak mengandung hormon yang dapat menyebabkan kanker dan penyakit lainnya, isunya terlalu serem," ungkap Rusman.

Rusman menegaskan, isu-isu tersebut tidak benar. Karena daging yang diimpor oleh Bulog sama dengan daging-daging yang diimpor perusahaan swasta selama ini. 

"Daging dari Bulog ini sama yang kita konsumsi yang diimpor dari pihak swasta selama bertahun-tahun, aturannya sama, pengawasannya sama, asal dagingnya sama (Australia), daging beku, dan dijamin kehalalnya," tegas Rusman.

"Pemerintah menjamin daging yang diimpor oleh Bulog dan dijual di pasar tradisional dan rumah-rumah kualitasnya sama dengan daging yang diimpor untuk hotel dan restoran, dan halal," ujar Rusman.


http://finance.detik.com/read/2013/07/29/110850/2317095/4/daging-impor-bulog-dihantam-isu-tak-halal-dan-mengandung-hormon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar