Sabtu, 13 Juli 2013

BULOG Garut Dinilai Kurang Tanggap Tangani Persoalan Raskin

13 Juli 2013

RadarOnline, Garut
Masalah Ketahanan Pangan Indonesia sampai kapanpun dari waktu ke- waktu, dari masa ke- masa Pemerintah pusat di Jakarta akan selalu terus berupaya memperhatikan secara serius keberadaannya, disebabkan program subsidi kecukupan bahan pokok pangan yang diperuntukan demi warga Negara Kesatuan Republik Indonesia ini sudah merupakan prioritas utama bagi kelansungan akan hajat hidup orang banyak, sehingga Jabatan Presiden sebagai Kepala Negara otomatis akan bertindak selaku Ketua Ketahanan Pangan di Indonesia begitupun untuk seterusnya jabatan kebawahnya.

Untuk itu dalam menyangkut urusan di atas tadi, maka Pemerintah Indonesia telah mempercayakan akan kebutuhan bahan pangan rakyat dengan di bentuknya BUMN semacam Perum BULOG sebagai satuan kerja yang menangani program subsidi bahan pangan tersebut.

Seorang pemerhati beras telah menerangkan bahwa,” Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat dalam Kwota jatah subsidi beras SNI untuk Tahun 2013 kini masih mempergunakan data hasil surpai Badan Pusat Statistik ( BPS ) Kabupaten Garut pada pendataan di tahun 2011, sehingga ketetapan sebanyak 182.239 RTS – PM X 15 Kg beras SNI maka kwota jatah untuk keluarga miskin per /1 (satu ) bulannya dengan dibagikan ke warga miskin penduduk di 422 Kelurahan dan Desa di seluruh Kabupaten Garut jatuh sebanyak 2.733, 585 Kg beras miskin ( raskin ) jika dikalikan lagi dengan 12 bulan ( untuk 1 tahun ) akan terdapat sebanyak 32.803, 020 Kg beras / 1 tahun kemudian rencana pemerintah hasil rapat koordinasi adanya penambahan bulan ke-13, ke-14 dan ke-15 sebanyak 8.200,755 Kg beras untuk tahun 2013, maka kewajiban bagi Perum Bulog kabupaten Garut dalam pengadaan barang berupa bahan pokok pangan beras pada tahun 2013 ini harus mampu menyediakan sebanyak 41.003, 775 Kg Beras SNI dan tentu saja yang jadi persoalan akankah beras miskin dapat tertangani oleh Bulog Kabupaten Garut dengan kwota sebanyak tadi .. ? sedangkan keterbatasan untuk bahan pokok pangan semacam beras di daerah kabupaten Garut bagi para petani padi kerap terjadi bencana kekurangan dalam paska panen rayanya disebakan adanya ketidak setabilan cuaca maupun kenaikan harga pupuk dan benih serta dorongan ke-enganan para petani dalam bercocok tanam di jenis padi ini,“ terangnya.

Lebih lanjut pemerhati raskin di Kabupaten Garut ini mengungkapkan pula bahwasanya, ” Badan Urusan Logistik ( BULOG ) Kabupaten Garut yang dinilai sebagian besar warga Kabupaten Garut selama ini kurang tanggap dalam menangani berbagai kemelut persoalan beras miskin ( Raskin ) dari mulai urusan Pengadaan, Distribusi yang kerap disinyalir setelah datang ke titik penyaluran masih terdapatnya kekurangan dalam satuan kg dalam karungnya. Bahkan kwalitas barang yang kerap jelek di sebabkan di duga kuat dipasok hasil penggelapan dari pasokan yang telah di terima Desa, kemudian adanya dugaan kuat pula bahwa para pelaku satuan kerja di Kantor Bulog Garut tidak jarang berkolaborasi dengan bandar beras sebagai rekanan pemasok barang yang sengaja tidak mampu mencari barang orginal dari para petani padi, sehingga hal itu menyebabkan adanya kasus - kasus penyelewengan dengan modus beragam dengan melibatkan hampir semua unsur, seperti terdapatnya oknum birokrasi, oknum pengusaha di bidang jasa uang ( rentenir ), oknum pada aparat hukum, oknum anggota LSM, serta tidak ketinggalan pula adanya keterlibatan oknum di kalangan Pers ( Wartawan ) dengan demikian maka kami memohon segeralah kepada aparat yang berwenang agar dapat menertibkan serta menindak tegas terhadap segala bentuk yang merugikan terhadap kepentingan umum,” ungkapnya. ASGUN

http://www.radaronline.co.id/berita/read/25888/2013/BULOG--Garut--Dinilai--Kurang-Tanggap-Tangani-Persoalan-Raskin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar