Selasa, 30 Juli 2013

Bulog Belum Dapat Izin Impor Kedelai

30 Juli 2013

TEMPO.CO, Jakarta-Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bulog Rito Angky Pratomo menyatakan belum menerima surat ijin impor kedelai dari Kementerian Perdagangan. Untuk itu, kata Angky, Bulog belum bisa menstabilkan harga kedelai yang tengah naik.

"Ijinnya belum ada," kata Angky di kantornya Selasa 30 Juli 2013. Padahal, kata dia, harga kedelai kini sudah hampir menyentuh angka Rp 8.000 perkilogram. "Paling tidak 2 bulan lagi impor harus sudah masuk," ujar dia.

Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia Aip Syarifudin menyatakan saat ini harga kedelai di tingkat pengrajin mencapai angka Rp 7.650 - Rp 8.000 perkilogram. "Perubahan harga itu cukup terasa."

Pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 26 Tahun 2013 yang ditandatangani pada 13 Juni 2013 lalu sebenarnya telah menetapkan bahwa harga jual kedelai ke perajin maksimal Rp 7.450 per kilogram. Mekanisme penetapan harga tersebut diharapkan bisa berjalan dengan Perum Bulog berperan sebagai distributor yang menjembatani petani kedelai dan perajin tahu-tempe.

Soal penunjukan Bulog sebagai pengaman harga dan penyalur kedelai ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2013 yang ditandatangani oleh Presiden pada 8 Mei 2013. Dalam beleid tersebut, Bulog bahkan dimungkinkan untuk melakukan impor kedelai bila diperlukan.

Menurut Angky, Bulog mendapat penugasan tersebut melalui Kemendag. Dia menyatakan akan segera mengundang pihak importir untuk membahas mengenai impor kedelai ini. "Nanti kita kirim surat ke Kemendag agar segera ditugasi," dia menjelaskan.

NINIS CHAIRUNNISA

http://www.tempo.co/read/news/2013/07/30/090501047/Bulog-Belum-Dapat-Izin-Impor-Kedelai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar