Jumat, 14 Juni 2013

Pemain Daging Partai Sejahtera

13 Juni 2013

Dia dikenal sebagai raja daging impor. Hampir semua pejabat di Kementerian Pertanian sampai Pelabuhan Tanjung Priok mengenalnya. "Kalau urusan daging, ya dia," kata satu pejabat pelabuhan kepada Tempo pekan lalu. Ada setidaknya empat perusahaan importir daging yang dia kuasai. Kuota impornya melebihi rata-rata pengusaha lain.

Dia adalah Basuki Hariman. Pernah menjadi Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (2003-2008), Basuki adalah pemain lama di dunia impor daging. Berkongsi dengan adiknya, Yongki Hariman, dia mengendalikan PT Impexindo Pratama, CV Sumber Laut Perkasa, PT Aman Abadi Nusa Makmur, dan PT Cahaya Sakti Utama. Empat perusahaan itu punya alamat sama: Kompleks Perkantoran Danau Sunter, Jakarta Utara.

Gudang penyimpanan daging milik Basuki bertebaran di seantero Jakarta Raya. Ada yang di Kompleks Pergudangan Kosambi Permai, Jakarta Barat. Satu lagi di tepi Jalan Raya Jonggol, Cileungsi. Selasa pekan lalu, Tempo mendatangi gudang itu. Ada dua bangunan putih besar beratap biru yang dipagari rapat-rapat. Empat truk kontainer berpendingin parkir di depannya. "Pak Basuki jarang ke sini, cuma sekali-sekali," kata seorang petugas keamanan.

Peruntungan Basuki terkerek sejak Anton Apriyantono menjadi Menteri Pertanian pada 2004. Pada masa itu, dua perusahaan milik Basuki-Aman Abadi dan Cahaya Sakti-menguasai jalur impor daging sapi dari kawasan Amerika dan sekitarnya. Tak ada perusahaan lain yang mendapat izin di jalur itu. Sejak itulah hubungan Basuki dengan kalangan Partai Keadilan Sejahtera, partai asal Anton, mulai dekat.

Kedekatan itu tecermin dari sejumlah kasus. Pada akhir 2004, misalnya, perusahaan Basuki tertimpa kasus impor daging ilegal. Ribuan ton daging sapi asal Amerika yang diimpor perusahaannya ketahuan berasal dari India-kawasan yang produksi dagingnya dianggap rawan penyakit mulut dan kuku. Anehnya, kasus ini dipetieskan dan Basuki tetap dipercaya sebagai importir resmi Kementerian Pertanian.

Tahun lalu, Basuki lagi-lagi tersandung masalah. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia menemukan penggunaan sertifikat halal palsu oleh perusahaan daging asal Kanada, Citizen Food Inc. Rekanan Citizen di Indonesia adalah Sumber Laut, salah satu perusahaan importir milik Basuki. Meski begitu, Basuki tetap lolos dari sanksi. Malah tahun ini perusahaannya kembali mendapat jatah impor ribuan ton daging sapi dari pemerintah.

Tokoh yang disebut-sebut memperkenalkan Basuki kepada elite PKS adalah Tafakur Rozak Soedjo. Dia dikenal sebagai direktur program di sebuah lembaga swadaya masyarakat, Pengelolaan Sumber Daya Alam Watch-yang sering disingkat PSDA Watch. Kantornya ada di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

http://www.tempointeraktif.com/khusus/selusur/pks.main.daging/page04.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar