SUDIRMAN, METRO-Pascamelakukan inspeksi mendadak
(sidak) ke beberapa kantor kelurahan di Kecamatan Guguak Panjang, Kota
Bukittinggi akhir minggu kemarin, terkait keluhan masyarakat terhadap
kualitas beras raskin. Ketua Komisi A DPRD Kota Bukittinggi, M Nur
Idris, memutuskan untuk membentuk posko pengaduan Raskin secara
independen di Jalan Syeh Ibrahim Musa No 6 A Kelurahan Aur Tajungkang
Tangah Sawah (ATTS).
Dibentuknya posko pengaduan raskin, memberi kesempatan kepada
masyarakat penerima raskin agar jangan takut-takut untuk mengadukan
berbagai keluhan terkait raskin.
”Kita setelah melihat lansung ke
lapangan, ternyata apa yang disampaikan masyarakat itu benar ya. Jadi
kita putuskan untuk membentuk posko pengaduan raskin, terkait tepat
waktu, tepat sasaran, dan tepat kualitas. Maka, jangan sampai masyarakat
takut untuk mengadukan, sebab itu tanggung jawab pemerintah untuk
memberikan yang terbaik kepada masyarakatnya,” ungkap Politisi PAN Kota
Bukittinggi itu siap menyampaikan harapan dan aspirasi penerima raskin
kepada Bulog, Minggu (9/6).
Selama ini masyarakat penerima raskin
takut, jika dikadukan bisa-bisa dicoret sebagai penerima raskin.
Padahal persoalan raskin lansung dari pemerintah pusat sedangkan
pemerintah daerah hanya sebagai penyalur saja. ”Jadi penerima raskin itu
lansung daftar dari pusat, pemerintah daerah seperti lurah hanya
penyalur saja. Jadi tidak bisa dicoret begitu saja, karena penerima
raskin mengadukan persoalan atau komplain terhadap hak yang diterimanya.
Maka, masyarakat harus berani mengadukan persoalan yang ada, karena itu
kewajiban pemerintah,” tuturnya.
Setelah ada pengaduan masyarakat
keposko nantinya sebut M. Nur Idris, akan disampaikan secara lansung
kepada Bulog. “Apa yang menjadi keluhan masyarakat penerima raskin itu
kita akan membantu menyampaikan secara lansung kepada Bulog. Kalau dari
pengaduan itu kita mendapatkan bahwa persoalannya masuk dalam ranah
pidana atau pelanggaran lainnya kita akan mengadukan lansung kepada
pihak berwajib,” ulasnya.
Sebelumnya M. Nur Idris, melihat raskin
di kantor kelurahan ATTS, Bukik Cangang, Tarok Dipo, menyaksikan lansung
bahwa kualitas raskin yang dibagikan kepada masyarakat memang kurang
baik. Disamping bersekam, juga rasanya agak pait. Bahkan, dari pengakuan
masyarakat Penerima raskin, sudah ditempi tiga kali, setelah itu
dicucui tiga kali, tetap saja rasanya tidak enak. Kondisi itu memaksa
masyarakat untuk membeli beras lain sebagai campuran raskin. (r)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar