12 Juni 2013
"Beras itu masih dalam uji lab, kita sendiri belum tahu kapan hasilnya
bisa kami peroleh," Kata Humas Bulog Divre Lampung Suzana di
Bandarlampung, Selasa 11 Juni 2013.
Menurut dia, pemberhentian
penyaluran itu setelah adanya sidak dari Polreta Bandarlampung, karena
ada aktivitas pengoplosan beras di gudang Bulog.
"Namun sampai
saat ini, kepolisian juga tidak menemukan bukti-bukti pelanggaran dalam
aktivitas itu, karena pengoplosan yang kami lakukan sesuai dengan
Keputusan Direksi (KD) tahun 2005," ujar dia.
Suzana menambahkan,
aktivitas pengoplosan itu dilakukan dalam rangka menjaga kualitas beras
dari Jawa Timur agar tetap baik, dan dapat dikonsumsi oleh masyarakat
penerima raskin.
"Sesuai keputusan direksi, beras yang mengalami penurunan kualitas boleh dioplos dengan beras yang baik," katanya.
Ia
mengatakan ada beberapa tahapan dalam mengantisipasi beras rusak itu,
antara lain pengoplosan dengan beras kualitas baik, kemudian dijual dan
dimusnahkan apabila tidak layak konsumsi.
"Sambil menunggu uji lab, kami tetap menyalurkan raskin dari pengadaan penyerapan petani lokal," kata Suzana.
Bulog Lampung, kata dia, menyalurkan 11 ribu ton per bulan kepada keluarga penerima raskin di Lampung.
Semula
penyaluran tersebut menggunakan beras asal Jawa Timur. Namun, karena
terjadi penurunan kualitas, Bulog menarik kembali beras itu dan
memperbaikinya dengan cara dioplos.
Aktivitas pengoplosan ini tercium oleh kepolisian karena dianggap menyalahi aturan yang berlaku.
Terkait kinerja Bulog di Lampung itu, DPR menyarankan Bulog untuk bekerja lebih meningkatkan manajemen.
"Atas perintah DPR itu, kami coba mengikuti untuk bekerja lebih berhati-hati lagi, dan lebih profesional," kata Suzana.(ant)
http://eksposnews.com/view/7/55963/Bulog-Hentikan-Penyalurkan-Raskin-Oplosan.html#.Ubgdgth4f3U
Tidak ada komentar:
Posting Komentar