Selasa, 11 Juni 2013

52% Irigasi Rusak, Butuh Dana Perbaikan Rp 21 Triliun

10 Juni 2013

Liputan6.com, Jakarta : Irigasi adalah penunjang utama pertanian di Indonesia. Namun infrastruktur ini banyak yang rusak.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan infrastruktur terutama irigasi di Indonesia yang rusak mencapai 52%, dan untuk memperbaikinya membutuhkan anggaran setidaknya Rp 21 triliun.

"Namun dengan kebijakan pemerintah ke depan yang mengurangi subsidi BBM lebih dari Rp 200 triliun. Pemerintah dapat menyesuaikan pengurangan subsidi ini untuk para petani," katanya.

Suswono juga mengatakan untuk mengatasi penyempitan lahan yang seharusnya dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian maka perlu dilakukan ekspansi lahan baru, terutama di luar Pulau Jawa.

"Lahan semakin sempit itu fakta yang ada. Maka ekspansi lahan baru harus dilaksanakan. Lahan pengembangan di luar jawa karena di (Pulau) Jawa sudah tidak mungkin," katanya saat memberikan sambutan pada pembukaan International Conference La Via Campesina di Pedepokan pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu (9/6/2013).

Saat berbicara di depan sekitar 500 peserta yang merupakan petani dari negara-negara yang menjadi anggota dari Organisasi Internasional La Via Campesina dan sekitar 150 peserta petani lokal, dia juga membahas mengenai penggunaan benih tanaman.

Menurutnya petani harus bisa memberdayakan bibit hasil penangkaran dari para petani itu sendiri. "Tidak harus terjebak dengan benih impor. Petani seharusnya bisa menghasilkan benih sendiri," lanjutnya.

Suswono juga membanggakan Indonesia yang mendapatkan penghargaan di sidang FAO karena menjadi satu negara yang dapat mengurangi tingkat kelaparan penduduknya.

"FAO mengimbau untuk melakukan perkuatan pangan masing-masing negara. Dan petani merupakan pahlawan pangan," tandasnya. (Igw)

oleh Septian Deny

http://bisnis.liputan6.com/read/608593/52-irigasi-rusak-butuh-dana-perbaikan-rp-21-triliun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar