Senin, 29 April 2013

Harga Gabah Jatuh, Petani Menjerit

29 April 2013

Jakarta, Aktual.co — Ribuan petani di daerah Pantura Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat, mengeluhkan anjloknya harga gabah saat panen raya.

Tasno, salah seorang petani di Cirebon kepada wartawan, Minggu (28/4) mengatakan, saat panen raya harga gabah anjlok kini hanya dijual Rp 3100 per kilogram, sebelumnya mencapai Rp5400 per kilogram, ketika memasuki musim tanam.

Murahnya harga gabah kering sangat dikeluhkan oleh ribuan petani di daerah Pantura Kabupaten Indramayu dan Cirebon, kata dia, karena modal tanam semakin tinggi.

Menurut dia, modal tanam padi saat musim penghujan cukup tinggi, terutama biaya untuk membeli pestisida karena tanaman sering diserang bebagai hama penggangu, seperti kupu-kupu putih dan wereng batang coklat.

Samili petani lain di Indramayu mengaku, memasuki musim tanam padi saat penghujan harga gabah mencapai Rp5500 per kilogram, kini petani panen raya anjlok hanya dijual kurang dari Rp3200 per kilogram, keuntungan mereka berkurang karena biaya tanam cukup tinggi.

Anjloknya harga gabah saat panen raya sering mereka alami, kata dia, dampaknya sejumlah petani di Kabupaten Indramayu mulai beralih tanam mengembangkan sayuran dan buah-buahan seperti semangka, melon, jambu biji merah.

Sebagian petani di wilayah barat Kabupaten Indramayu, kata Samili, kurang tertarik tanam padi karena mereka berhasil mengembangkan sayuran dataran rendah, seperti pakcoy, kol merah, tomat Jepang.

Sementara Kepala Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Tani Kabupaten Indramayu Ir Anang menuturkan, sebagian petani di wilayah barat Indramayu telah berhasil mengembangkan sayuran dataran rendah, sehingga tanam padi kurang diminati karena dinilai tidak menguntungkan.

Budidaya sayuran dataran rendah, kata dia, sangat menguntungkan karena bisa tembus pasar ekspor, selain itu modal petani cepat kembali karena usia panen cukup singkat dibandingkan tanaman padi. (Ant)
Faizal Rizki 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar