18 April 2013
JAKARTA-Badan Urusan Logistik (Bulog) mengajukan permintaan impor beras
ketan, kepada pemerintah. Tahun lalu, impor beras ketan mencapai 231
ribu ton.
"Kami sudah meminta izin impor beras ketan,
tetapi belum mendapatkan respon dari Kementerian Pertanian dan
Kementerian Perdagangan," kata Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso di
Jakarta, Rabu (17/4)
Data Bulog menunjukkan,
kebutuhan beras ketan rata-rata satu tahun sebesar 350 ribu ton, dengan
rincian 200 ribu ton beras ketan utuh, dan 150 ribu ton beras ketan
pecah. Tahun lalu, impor beras ketan utuh sebesar 110 ribu ton dan beras
ketan pecah sebesar 121 ribu ton.
Menurut Sutarto,
untuk mentasbilkan harga beras ketan, Bulog membutuhkan pasokan impor
sebesar 10 persen dari total kebutuhan nasional. Dengan jumlah 10 persen
beras ketan ditangani pemerintah, maka cukup menjaga harga di pasaran.
Saat
ini harga beras ketan mengalami kenaikan rata-rata dari 10 ribu rupiah
perkilogram menjadi 17-18 ribu rupiah perkilogram. Kenaikan tersebut
terjadi karena menipisnya stok beras ketan. "Saat ini belum masuk panen,
dan stok menipis sehingga dibutuhkan pasokan beras ketan impor,"
paparnya. aan/E-3
http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/117301
Tidak ada komentar:
Posting Komentar