27 Februari 2013
CIKARANG PUSAT – Jatah beras miskin (Raskin) untuk
warga Kabupaten Bekasi di bulan ini dipastikan tidak sesuai standar
mutu. Jatah Raskin yang didistribusikan di tiap desa beberapa waktu lalu
banyak mengandung campuran menir dan tidak sesuai dengan Inpres
(Instruksi Presiden) nomor 3 tahun 2012.
Berdasarkan Inpres disebutkan, dalam Raskin, beras sosok (utuh) 95
persen, sisanya baru menir. Sementara Raskin yang diterima masyarakat
saat ini, diperkirakan campuran menirnya mencapai 60 sampai 70 persen.
’’Mutunya sudah ditentukan, juga termasuk kualitasnya, jadi tinggal
kita cocokkan saja,” ucap Kepala Bagian Ekonomi Kabupaten Bekasi,
Ramhatullah, seusai rapat kerja dengan Komisi D DPRD, Senin (25/2).
Dikatakan Rahmat, jatah raskin untuk Kabupaten Bekasi berdasarkan
pendistribusian yang dilakukan Bulog. Ia menduga, sebelum raskin
didistribusikan tidak dilakukan pengawasan terlebih dulu.
’’Ini bukan keinginan kita. Mungkin Bulog hanya menurunkan raskin
dari gudang dan langsung mendistribusikannya tanpa dilakukan
pengontrolan beras,” ucapnya.
Pemerintah daerah, sambung Rahmat, sudah melakukan komunikasi dengan
Bulog Karawang yang khusus menangani raskin untuk Kabupaten Bekasi dan
Kota Bekasi. Ia meminta agar persoalan serupa tidak terjadi kembali di
pendistribusian selanjutnya.
’’Kami sudah menegur pihak Bulog, karena ini bukan persoalan sepele.
Bulog juga seharusnya melakukan pengawasan sebelum didistribusikan, jadi
sama-sama kita mengontrol,” katanya.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bekasi, Marjaya
Ibrahim mengatakan, akan menindaklanjuti dengan penelusuran mulai
tingkat desa hingga Bulog. Sebab untuk tingkat pelaksana ada mulai desa,
kelompok masyarakat, BPMPD dan kelompok padat karya yang turut serta
mengatur pembagian Raskin.
’’Keempat pelaksana ini akan dikroscek secara mendetail. Sehingga
diketahui kesalahan ada dimana. Jika menir-nya diatas dua persen sudah
pasti raskin tidak bagus, belum lagi dari mutu lainnya yang sudah diatur
Inpres,” terang Marjaya seusai rapat kerja.
Diberitakan sebelumnya, masyarakat Kabupaten Bekasi mengeluhkan mutu
dan kualitas Raskin di bulan ini tidak seperti sebelumnya. Dalam Raskin,
masyarakat banyak menemukan campuran menir ketimbang beras utuh. (enr)
http://www.radar-bekasi.com/?p=85729
Tidak ada komentar:
Posting Komentar