10 Januari 2013
Liputan6.com, Jakarta : Kebijakan pemerintah yang suka
mengimpor bahan pangan menuai kritikan. Sebab, langkah cari aman itu
bisa menjadi ancaman serius bagi kelangkaan pangan di masa depan.
Bahkan, jika hal itu tak dihentikan, Indonesia akan menjadi negara yang
tergantung pada bangsa lain.
"Hebat ya jika ini terjadi, kita
merupakan importir beras terbesar kedua di dunia. Kapasitas produksi
pangan terus merosot tajam, diikuti peningkatan impor. Sebuah kondisi
yang menjerat bangsa ini ke dalam ketergantungan," kata Ketua Umum PDI
Perjuangan Megawati Sukarnoputri dalam orasi politiknya pada perayaan
HUT ke-40 PDIP di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis
(10/1/2012).
Tidak hanya beras, lanjut Mega, ketergantungan juga
terjadi pada bahan pangan lain, seperti kedelai (70 persen), garam (50
persen), daging sapi (23 persen), dan jagung (11,23 persen). "Lebih
menyedihkan, ketergantungan impor yang semakin ekstrim ini berlangsung
dalam situasi di mana harga pangan global semakin menggila," ujarnya.
Dia
juga menyesalkan tidak berfungsinya Waduk Jatiluhur akibat konversi
lahan secara massif, bukan oleh petani, melainkan akibat kecerobohan
kebijakan pemerintah. "Di sini pernah ditanamkan jejak-jejak kemandirian
listrik, berdaulat pangan dan kebutuhan air baku warga," ujar Mega.
Dalam
peringatan hari jadi PDIP tahun ini, Megawati juga menabur benih ikan
ke dalam waduk yang diresmikan pada 1967 itu. Pada kesempatan yang sama
Megawati juga akan menanam pohon trembesi dan Mahoni.
http://news.liputan6.com/read/484425/megawati-hebat-kita-importir-beras-kedua-terbesar-dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar