Kamis, 1 November 2012
Penulis : Didik Purwanto
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah melalui Kementerian
Perdagangan kembali akan mengimpor beras. Jika selama ini pemerintah
mengimpor beras dari Thailand atau Vietnam, kali ini pemerintah
mengimpor beras dari Kamboja.
Kesepakatan itu diambil antara
Dirjen Perdagangan Luar Negeri (PLN) Kementerian Perdagangan Deddy Saleh
dan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso mewakili
Pemerintah Indonesia dengan Chairman Green Trade Thon Virak mewakili
Kementerian Perdagangan Kamboja dan Ceo Chamalay Foods Co. Ltd
Noorhisham bin Nordin di Jakarta, Kamis (1/11/2012).
Dirjen
Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh menjelaskan,
beras dari Kamboja ini akan digunakan untuk memenuhi stok beras
nasional antara 3-4 juta ton. Berasnya tidak semua dikirim ke Indonesia,
tetapi akan dibuat stok di Kamboja.
"Nantinya Bulog bisa
beroperasi di Kamboja, beras tidak perlu semua dikirim ke Indonesia,
tetapi dijadikan stok di sana, bisa untuk komersial (dijual lagi) dan
bisa diambil sewaktu-sewaktu untuk memenuhi kebutuhan beras di dalam
negeri," kata Deddy.
Menurut Deddy, pada tahap awal, Pemerintah
Kamboja akan mendatangkan 100 ribu ton beras ke Tanah Air pada Desember
2012 dan pada 2013 sebanyak 1 juta ton. Komitmen ini diperoleh setelah
ada kesepakatan antara Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri
Perdagangan Kamboja Cham Prasidh pada 28 Agustus lalu di Kamboja.
Deddy
berharap kerja sama ini bisa menguntungkan kedua negara, tidak sebatas
masalah impor beras Kamboja ke Indonesia saja, tetapi juga dilanjutkan
dengan ekspor berbagai produk Indonesia seperti manufaktur, kopi, dan
lain-lain ke Kamboja.
"Jadi, biar kerja sama ini membawa manfaat,
Indonesia juga bisa mengekspor barang manufaktur, kopi, dan lain-lain ke
Kamboja," katanya.
Untuk merealisasikan kerja sama ini, Green Trade Kamboja telah menggandeng Camalay Foods Co. Ltd sebagai joint venture dan
Schamrice (M) SDN BHD sebagai perusahaan yang melaksanakan operasional
di lapangan, termasuk pihak yang akan menyiapkan fasilitas, pergudangan,
maupun kebutuhan (stok) yang diinginkan.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/11/01/17594417/Desember.RI.Impor.Beras.Kamboja.100.000.Ton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar