10 Oktober 2012 08:43:37 WIB
Reporter :
Nanang Masyhari
Kediri (beritajatim.com) -
Jatah beras miskin (raskin) bulan ini dikeluhkan oleh masyarakat yang
tinggal di Dusun Dlopo, Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten
Kediri. Raskin dipenuhi kerikil dan pecah-pecah.
"Berasnya
pecah-pecah serta banyak kerikil putih. Setelah dimasak, rasanya tidak
enak," keluh Endang (34) salah seorang warga, Rabu (09/10/2012)
Endang
menerima raskin kualitas buruk dari perangkat desa, minggu lalu. Dia
memperoleh jatah 5 kilogram dengan harga Rp 10 ribu. Diakuinya, kualitas
raskin yang diterima tidak stabil. Tetapi, kali ini ia rasa sangat
jelek
Nandiyah, warga lain juga menerima raskin dengan kualitas
buruk pula. Karena tidak enak dimakan, dia memberikannya kepada ayam
piaraannya. Nandiyah bersama sejumlah warga sudah melaporkan hal itu
kepada perangkat desa setempat. Tetapi, belum ada tindak lanjut
Terpisah,
Kepala Bulog Sub Drive 5 Kediri Agus Dwi Indiarto mengakui, adanya
raskin yang kualitasnya kurang baik. Hal itu bisa terjadi karena
pemeriksaan oleh Petugas Pemeriksa Kualitas (PPK) hanya menggunakan
sistem sampling. "Kalau ada beras dengan kualitas kurang baik,
dimungkinkan ada. Tetapi tidak semuanya, hanya satu atau dua saja.
Apabila terjadi demikian, itu bisa terjadi karena pola pemeriksaan kita.
Waktu pemeriksaan tidak 100 persen, kita menggunakan sistem sampling,"
ungkapnya.
Masih kata Agus, saat pnyaluran raskin ke titik
distribusi, apabila ditemukan beras kualitas kurang baik, Rumah Tangga
Sasaran (RTS) bisa melaporkan ke perangat desa, atau petugas penyalur.
"Apabila ada ptugas raskin disana, RTS bisa meminta penggantian, beras
dengan kualitas kurang baik dengan beras yang baik. Berapapun jumlahnya
akan kita tukar. Atau bahkan, perangkat desa bisa datang ke bulog untuk
memilih langsung ke gudang. Itu mekanisme yang berlaku di bulog,"
tegasnya.[nng/ted]
http://m.beritajatim.com/detailnews.php/6/Politik&Pemerintahan/2012-10-10/148682/_Warga_Kediri_Keluhkan_Raskin_Berkerikil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar