JAKARTA, SON -
Hari pangan sedunia (HPS) yang jatuh pada 18 Oktober memang sudah lewat
sehari. Namun, pemerintah belum juga memanfaatkan moment itu untuk
mengeluarkan kebijakan yang jelas dalam menegakkan kedaulatan pangan di
tanah air.
Staf Media dan Publikasi Eksekutif
Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Tumpak Winmark
Hutabarat, mengatakan, sikap acuh pemerintah terhadap nasib dan kondisi
pangan di Indonesia sebenarnya sudah lama terjadi, seiring dengan adanya
kebijakan impor pangan.
“Bagi Indonesia
sendiri, hancurnya kedaulatan pangan nasional dan hilangnya kemampuan
negara dan rakyat untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional telah
berlangsung cukup lama. Dari tahun ke tahun, pemerintah semakin gagal
dalam memenuhi kebutuhan beras sebagai bahan pangan pokok rakyatnya,”
ujar Tumpak kepada SOROTnews.com di Kantor Walhi, Jakarta, Jumat (19/10/2012).
Bahkan, ungkap Tumpak, pada tahun 2012 ini pemerintah melalui mentri
pertanian telah membulatkan tekad melakukan impor beras sebesar 1 juta
ton. Tekad ini, sungguh merupakan tekad yang nyata-nyata reaksioner dan
tanpa berperasaan terhadap rakyatnya sendiri dan kepada kaum tani.
“Negara telah nyata-nyata membuktikan dirinya sebagai boneka dari
imperialisme dan para tuan tanah besar yang terus melakukan perampokan
dan penghancuran massa luas rakyat dan kaum tani,” tegas Tumpak. (Bowo Santoso)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar