Selasa, 9 Oktober 2012 18:19 WIB
SURYA Online, KEDIRI-Sejumlah warga penerima beras untuk keluarga
tidak mampu (raskin) di Dusun Dlopo Desa Karangrejo Kecamatan Ngasem
mengeluh. Pasalnya, kualitas raskin yang diterimanya jelek. Selain
berkutu, raskin juga dipenuhi kerikil dan batu – batu kecil.
Raskin
terakhir kali diterima warga pada 11 September lalu. Endang (29) salah
satu warga menuturkan, ia mendapat jatah raskin sebanyak 5 kilogram
dengan harga Rp 10.000. Namun ia merasa kecewa karena ternyata kualitas
beras tidak sebaik yang dipikirkan.
Warna beras tampak lebih
kusam. Selain itu, beberapa ekor kutu juga terlihat di dalam tumpukan
beras. Ada pula kerikil dan bebatuan kecil dalam beras. Bebatuan kecil
itu sulit dibedakan dari beras. Pasalnya, berbeda dengan kerikil yang
berwarna hitam, bebatuan kecil itu warnanya mirip dengan butiran beras.
Saat beras ditanak, kerikil dan bebatuan itu mengumpul di bagian bawah
nasi.
Endang mengaku kesulitan membersihkan beras dari kerikil
dan batu – batu kecil itu. Ia berencana untuk memberikan raskin itu
untuk pakan ternak ayam. Pasalnya, kotoran beras sangat banyak.
“Sebenarnya kalau ditanak jadi nasi hasilnya juga sama. Tapi kotorannya sangat banyak,” keluhnya, Selasa (9/10/2012) sore.
Hal
serupa dialami warga yang lain. Di RT tempat tinggal Endang, ada lima
warga lain yang juga menerima pembagian raskin dengan kualitas yang
jelek seperti itu.
Terpisah Kepala Bulog Subdivre V/Kediri, Agus
Dwi Indarto mengatakan, pihaknya sebenarnya sudah berupaya maksimal
untuk mengawasi proses produksi raskin, terutama untuk memastikan agar
kualitas beras seperti standar yang ditetapkan.
Bagi warga yang
menerima raskin jelek, ia meminta agar melapor ke kantor bulog secara
langsung atau melalui perangkat desa setempat sehingga bisa segera
dilakukan penggantian.“Kami akan memperketat pengawasan terhadap
masuknya beras. Ini bukan kesengajaan,”
http://surabaya.tribunnews.com/2012/10/09/raskin-campur-kerikil-untuk-pakan-ayam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar