KULONPROGO– Perum Bulog meminta masyarakat segera melapor jika ditemukan
beras yang berubah warna dan berkutu, Bulog akan mengganti beras itu
dengan yang baik.Meski begitu, Bulog menolak beras itu disebut
berkualitas buruk.
Nono Sukrono dari Bulog DIY
menerangkan, beras berkutu seperti yang ditemukan beberapa waktu lalu
sebenarnya merupakan bawaan dari beras sehat dan tidak terkontaminasi
pestisida. Buktinya,kutu hidup di dalamnya. ”Sebenarnya kutu itu
menandakan beras sehat, karena kalau tidak sehat, kutu jelas tidak mau
hidup,’’ ujar Nono dalam rapat Evaluasi Distribusi Raskin di Dinas
Sosnakertrans Kulonprogo, Senin (1/10).
Rapat juga dihadiri
anggota Satker Raskin tingkat kabupaten dan kecamatan. ”Memang sudah
bawaan beras, lebih dari tiga bulan, embrio telur telah menjadi kutu.
Sebenarnya itu menunjukkan beras sehat.Kalau ada pestisida, jelas kutu
tidak hidup.Walaupun ada kutunya, kalau kena air akan mengambang dengan
sendirinya,’’ papar Nono.
Kabid Sosial Dinsosnakertrans
Kulonprogo Arief Prastowo mengatakan hal serupa. Warna beras raskin yang
didistribusikan September umumnya tidak secerah atau sejernih bulan
sebelumnya. ‘’Ini terjadi di Lendah,’’ ujarnya. Sementara itu, jatah
raskin Oktober akan segera didistribusikan untuk seluruh desa di 12
kecamatan.
Distribusi dimulai dari Kecamatan Girimulyo (4/10),
Temon (5/10), Kokap (8/10), Kalibawang (9/10), dan Galur (10/10). Lalu,
Panjatan (11/10),Wates (12/10), Lendah (15/10), Nanggulan (16/10),
Samigaluh (17/10), Sentolo (18/10),dan Pengasih (19/10).
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/531316/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar