Kamis, 30 Agustus 2012

RI Buka Peluang Kran Impor Beras 100.000 Ton dari Kamboja

Jakarta - Kamboja memberikan komitmen kerjasama untuk mengekspor beras ke Indonesia dalam jumlah hingga 100.000 ton. Rencananya Indonesia akan memanfaatkan kerjasama ini untuk mengimpor beras dari Kamboja yang bisa dilakukan saat Indonesia butuh beras impor.

"Kita baru saja tanda tangan MoU (Memorandum of Understanding) mengenai beras dengan Kamboja," kata Menteri Perdagangan Gita Wirjawan kepadadetikFinance, Rabu (29/8/2012)

Menurut Gita, kesepakatan MoU dengan Kamboja merupakan dasar bagi Bulog sebagai penyangga komoditi strategis beras untuk melakukan impor beras dari Kamboja di waktu yang akan datang. Sebelumnya Indonesia juga sudah melakukan hal serupa dengan Vietnam.

Dikatakan Gita, MoU tersebut hanya untuk keamanan pasokan beras di Indonesia. Dengan kata lain, setelah MoU tak otomatis langsung impor beras dari Kamboja.

"Volumenya sebesar 100.000 ton," jelas Gita.

Seperti diketahui kementerian perdagangan menandatangani kesepakatan untuk membeli beras dari Kamboja dengan volume 100.000 ton per tahun untuk jangka waktu lima tahun ke depan. Sementara Kamboja akan mengimpor pupuk dan peralatan pertanian seperti traktor dan mesin penggiling gabah dari Indonesia.

Kesepakatan itu ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Perdagangan Kamboja Cham Prasidh pada sela-sela Pertemuan ke-44 Menteri-Menteri Ekonomi ASEAN di Siem Reap, Kamboja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar