Selasa, 28 Agustus 2012

Harga Dibuka Terlalu Tinggi, Harta Eks Dirut Bulog Suilt Terjual

28 Agustus 2012

SOLO--MICOM: Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) akan mengawasi proses lelang harta milik mantan Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) Widjanarko Puspoyo. Sebab, dikhawatirkan penawaran harga lelang terlalu tinggi sehingga kemungkinan sulit untuk terealisasi dan menganggu upaya pengembalian kerugian ke kas negara. 

"Kami akan terus awasi, sebab ada proses yang tidak semestinya dari sisi harga dalam proses lelang. Seperti aset rumah mewah Wijanarko di Gajahan, Solo. Harganya terlalu tinggi jika dibandingkan saat membeli. Taksiran saya, paling tinggi Rp18 miliar, namun dari pengumuman lelang mencapai Rp27 miliar. Kalau seperti ini tentu sulit merealisasi terjadinya penawaran, sehingga menghambat pengembalian kerugian negara ke kas negara," ungkap koordinator MAKI Boyamin Saiman di Solo, Senin (28/8). 

Menurut dia, fungsi negara bukanlah menabung atau berinvestasi sehingga memerlukan waktu lama untuk upaya mengembalikan keuangan negara yang dirugikan. Apalagi ternyata dalam proses dan mekanisme lelang, harga yang ditetapkan terlalu tinggi. 

Mekanisme meninggikan harga, lanjut Boyamin, tentu akan menyulitkan pihak eksekutor di dalam proses lelang aset milik terpidana, karena akan mengalami kesulitan mencari penawar. Dengan begitu, upaya untuk cepat mengembalikan kerugian ke kas negara diperkirakan akan menemui hambatan. 

"Nyatanya sudah tiga bulan diumumkan, sampai sekarang belum ada yang terealisasi. Di Solo saja, ada dua aset milik terpidana Widjanarko yang disita negara. Itu karena appraisal dari Kementerian Pekerjaan Umum yang ditunjuk Kejaksaan Agung menetapkan harga lelang terlalu tinggi," imbuhnya. 

Pada 4 Februari 2008, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Widjanarko dengan 10 tahun penjara, denda Rp500 juta subsider enam bulan kurungan, dan mengembalikan kerugian negara sebesar Rp78,38 miliar.

Widjanarko dihukum dalam tiga kasus korupsi, yakni kasus pengadaan sapi potong dari Australia, ekspor beras ke Afrika Selatan, dan penerimaan gratifikasi dari broker Singapura bernama Steven alias Cheong Karm Chuen. (WJ/OL-04) 

sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2012/08/28/343849/289/101/Harga-Dibuka-Terlalu-Tinggi-Harta-Eks-Dirut-Bulog-Suilt-Terjual

Tidak ada komentar:

Posting Komentar