Rabu, 16 Maret 2016

Dituduh Jual Raskin, Bulog Pangkalan Bun Disebut Cari Keuntungan

Selasa, 15 Maret 2016


BADAN Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Subdivre) Pangkalan Bun, belum memberikan klarifikasi terkait dugaan penjualan beras untuk orang miskin (raskin), yang dilakukan salah seorang pegawainya. Usaha menelepon dan SMS Borneonews pada Sutarno,
Kepala Bulog, Pangkalan Bun, pun tak menuai balasan hingga Selasa (15/3/2016) malam.

Sementara, di kalangan pedagang beras di Pasar Indra Sari, Pangkalan Bun, praktik jual raskin itu sebagai modus mencari untung semata. Menurut AG, salah seorang pedagang di pasar itu, satu sak berisi 15 kilogram beras, dijual Rp120 ribu ke pedagang partai besar di sana. Padahal, menurut AG, harga beras dolog Rp1.600 per kilogram.

“Kejomplangan harga ini sangat tinggi. Mereka menjual dengan harga pasaran. Kalau kami menjual per kilonya Rp9 ribu, sementara kalau resminya hanya Rp1.600,” jelas AG, kepada Borneonews di Pasar Indra Sari, Kelurahan Baru, Pangkalan Bun, Selasa (15/3/2016).

Sementara itu, kalangan DPRD mengaku tak akan tinggal diam dengan kasus ini. Sekretaris Komisi B, DPRD Kotawaringin Barat (Kobar), Mustafa Basir, mengatakan permasalahan ini akan dibahas di komisinya. Basir menyebut tidak menutup kemungkinan, pihaknya memanggil kepala Bulog.

“Besok akan kami bahas terlebih dahulu. Beras ini menyangkut kesejahteraan masyarakat, jadi harus kami tanggapi,” tegas Basir, Selasa (15/3/2016).

Menurut Basir, bila ada indikasi pelanggaran pidana, ia mempersilakan aparat penegak hukum mengusutnya.
(KK/B-10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar