Sabtu, 13 Juni 2015

Pemkab Penajam Duga Raskin Dioplos

Jumat, 12 Juni 2015

Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, menduga, beras yang diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, dioplos dengan beras yang sudah lama tersimpan di gudang Bulog sehingga tidak layak konsumsi.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Penajam Paser Utara, Tohar, di Penajam, Jumat mengungkapkan, tim yang telah dibentuk pemerintah setempat, menemukan ada beras lama yang tersimpan di gudang Bulog sejak 2014 sehingga ada dugaan beras tersebut dioplos dengan beras baru yang kemudian dibagikan kepada masyarakat kurang mampu.

"Kami meminta agar tim raskin kecamatan mensortir raskin yang akan dibagikan, karena beras itu dicurigai dioplos dengan beras lama yang disimpan di gudang sehingga tidak layak konsumsi karena mengeluarkan bau apek, berkutu dan berwarna kuning," ungkap Tohar.

"Saat tim dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) melakukan pengecekan di gudang Bulog Desa Labangka, Kecamatan Babulu, menemukan beras yang tersimpan sejak 2014. Temuan beras lama itulah yang menimbulkan kecurigaan kami kalau beras untuk rumah tangga miskin tersebut dioplos," katanya.

Kualitas beras untuk rumah tangga miskin yang tidak layak konsumsi tersebut lanjut Tohar, betentangan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 tentang kebijakan pengadaan gabah atau beras dan penyaluran beras oleh pemerintah.

"Bulog harus dapat menjaga dan meningkatkan kualitas raskin yang disalurkan kepada masyarakat kurang mampu," ujar Tohar.

Sementara, Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Mustaqim Mz menyatakan, seharusnya pihak kecamatan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap beras untuk rumah tangga miskin tersebut sebelum disalurkan kepada warga yang berhak menerima.

"Kalau berasnya berwarna kuning dan berkutu serta bau apek jangan dulu dibagikan. Jadi, seharusnya pihak kecamatan mengecek dulu kondisi beras sebelum disalurkan kepada masyarakat," katanya.

"Saya juga tidak mengerti dan tidak habis pikir kenapa warga diberi beras jelek, ada kutunya, bau apek dan berwarna kuning," ujar Mustaqim.

Saat berupaya dikonfirmasi terkait beras untuk rumah tangga miskin tidak layak tersebut, Kepala Perum Bulog Paser-Penajam Paser Utara, Ariston Setiawan tidak menjawab telepon genggamnya.    (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar