Selasa, 26 Mei 2015

Seluruh Raskin yang Telanjur Beredar Ditarik

Selasa,26 Mei 2015

PATI – Seluruh beras untuk warga miskin (raskin) di Pati, alokasi bulan ini (Mei) yang tidak layak dikonsumsi, akhirnya ditarik. Dari upaya penarikan tersebut, selanjutnya akan diproses lagi dengan cara diblower sehingga bersih dari banyaknya campuran menir, kutu maupun ulat.

Dengan demikian, setelah beras tersebut kembali bersih tetap bisa dikonsumsi. Tetapi penarikan beras hanya dilakukan untuk diberikan ganti bila sampai saat ini belum dibagikan kepada warga miskin yang berhak, atau masih berada di balai desa.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Bulog Sub-Divre II Pati, Khozin, dalam rapat kordinasi dengan Bupati Haryanto bersama staf jajaran terkait, termasuk para camat se-Kabupaten Pati, di ruang rapat Pragola, Jumat (22/5) lalu.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Haryanto tidak ingin mencari kesalahan, atau siapa yang harus bertanggung jawab. Prinsipnya pemerintah memberikan subsidi raskin agar bisa dikonsumsi oleh yang berhak, dan penyaluran raskin yang tidak layak dikonsumsi itu tidak kembali terulang.

Atas penegasan Bupati Haryanto tersebut, Kepala Bulog Sub- Divre II Pati, Khozin menegaskan, upaya penyelesaian yang ditempuh adalah menarik raskin tersebut.

Semua biaya yang timbul atas hal itu menjadi tanggungan pihaknya, dan bila timbul masalah lain juga siap menerima pengaduan setiap saat melalui telepon.

Sebab, pihaknya merasa bertanggung jawab secara langsung atas hal tersebut karena mendapat perintah dari pusat dalam pengadaan Tahun 2014. “Bulog Sub- Divre II Pati waktu itu mendapat alokasi target pengadaan sebanyak 146.000 ton,” ujarnya.

Keberatan

Waktu itu, katanya lagi, pihaknya merasa keberatan mengingat kapasitasa gudang yang dimiliki hanya mempunyai daya tampung sebanyak 40.000 ton.

Sedangkan dari target sebanyak itu tercapai sebanyk 98.000 ton, yaitu untuk pemupukan stog nasional agar tidak impor beras, karena dalam sejarah Pati memang merupakan penyuplai beras nasional.

Akan tetapi kondisi kapasitas daya tampung gudang yang tidak seimbang, sehingga harus memanfaatkan gudang-gudang filial milik mitra kerja.

Kendati demikian, untuk hasil pengadaan Tahun 2014 sampai sekarang belum seluruhnya bisa keluar. Akibatnya dalam kurun waktu selama satu tahun itu, kondisi beras yang tersimpan dalam gudang mulai mengalami pelapukan.

Sampai sekarang pihaknya masih mempunyai sisa stok pengadaan Tahun 2014 sebanyak 4.300 ton, dan sudah dimintakan agar bisa dibagikan ke Banyumas dan Tegal 1.500 ton, serta untuk alokasi raskin yang masih harus berlangsung dua bulan lagi Berkait dengan penarikan sisa stok tersebut sudah dilakukan sebanyak 300 ton yang berada di luar gudang Bulog.

Karena itu, pihaknya belum bisa menyalurkan pengadaan beras baru Tahun 2015 yang sekarang baru mencapai 20.000 ton, tapi untuk nsementara sudah dihentikan. (ad-86)

http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/seluruh-raskin-yang-telanjur-beredar-ditarik/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar