Minggu, 10 Mei 2015

Mantan Pejabat Bulog, Cium Sinyal Pemerintah Akan Impor Beras

Sabtu, 9 Mei 2015

KBRN, Jakarta: Mantan Direktur Pelayanan Publik Bulog Sutono mengatakan harga beras diprediksi akan tetap stabil karena musim panen raya. Panen raya akan berakhir pada September 2015. Namun yang menjadi persoalan adalah harga beras belum turun signifikan sehingga Bulog kesulitan untuk membeli gabah dari petani.

“Kalau harga beras stabil karena musim panen. Musim panen itu kan Juni, Juli panen. Panen terakhir September. Permasalahannya memang harga besar di pasar belum turun signifikan sehingga bulog belum mendapat barang,” kata Sutono, dalam perbincangan bersama Radio Republik Indonesia, Sabtu (9/5/2015).

Dia juga menangkap sinyal pemerintah akan mengimpor karena pasokan beras atau gabah dari peteni ‘seret’. Tugas Bulog, lanjut Sutono adalah membeli gabah atau beras ketika harga ditingkat produsen dibawah harga pembelian pemerintah (HPP).

“Tugas Bulog membeli gabah atau beras dimana harga beras jatuh dibawah HPP. Itu filosofi Bulog bekerja membeli beras di daerah produsen”. Ditegaskan, Bulog tidak memaksa petani atau produsen untuk menjual beras ke Bulog. Ditambahkan seharusnya saat ini Bulog memiliki 2 juta ton namun ternyata baru memiliki 700 ribu ton beras.

“Kalau gabahnya belum saya cek tapi lebih sedikit. Seharusnya Bulog punya stok yang cukup untuk penyaluran dan mengatasi gejolak. Biasanya setelah Juni dan Juli ada sinyal impor , kok ini terbalik. Menteri bilang tidak ada impor malah sekarang terbalik. Ini indikator pemerintah khawatir karena serapan Bulog rendah,” ujarnya. Dia menegaskan kewenangan impor adalah keputusan pemerintah, bukan Bulog. (Sgd/AKS)

http://www.rri.co.id/post/berita/164330/ekonomi/mantan_pejabat_bulog_cium_sinyal_pemerintah_akan_impor_beras.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar