Senin, 06 April 2015

Bongkar Mafia Bulog

Senin, 06 April 2015


Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur M Suli Faris, meminta tim penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) membongkar jaringan mafia penggelapan beras Bulog di Pulau Madura, sehingga kasus serupa tidak terjadi lagi.

"Jika mafia Bulog tidak tersentuh hukum, maka, sampai kapanpun, praktik penggelapan bantuan raskin di Pulau Madura ini, tidak akan pernah selesai," Suli Faris di Pamekasan, Minggu.

Politikus Partai Bulan Bintang (PBB) itu mengemukakan hal ini, menyusul temuan adanya upaya pengalihan kasus hilangnya 1.500 ton lebih beras di gudang Bulog Pamekasan dari oknum pegawai di Perusahaan Umum (Perum) Bulog itu.

Suli mengatakan, jika mafia penyimpangan beras Bulog tidak tersentuh hukum, maka, menurutnya, sampai kapanpun praktik penggelapan bantuan raskin di Pulau Madura, termasuk di Pamekasan akan terus terjadi.

"Makanya mafia bantuan raskin itu, harus juga diseret ke meja hijau, bukan hanya pelaksana di lapangan," katanya.

Berdasarkan laporan yang disampaikan masyarakat dan sejumlah pegawai Bulog Madura kepada dirinya, saat ini ada upaya pengalihan kasus hilangnya beras sebanyak 1.504.716,07 kilogram di gudang Bulog Pamekasan itu pada kasus pengadaan fiktif.

Padahal, data pendukung yang terungkap di lapangan, beras sebanyak itu bukan karena pengadaan fiktif, akan tetapi memang digelapkan oleh oknum pejabat Bulog Madura dan pelaku penggelapan terorganisir dari tingkat kabupaten, hingga wilayah Madura dan Jawa Timur.

"Jadi, hemat kami, pencurian itu, harus diungkap juga, jangan dialihkan menjadi pengadaan fiktif," katanya.

Beras sebanyak 1.504.716, 07 kilogram di gudang Bulog Pamekasan itu ditemukan hilang berdasarkan temuan penyidikan internal Bulog Jatim.

Sebanyak 11 orang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh tim penyidik Kejari Pamekasan terkait kasus itu, termasuk Mantan Kepala Bulog Madura Suharyono dan Wakilnya Prayitno. (bn)

http://www.ciputranews.com/hukum/bongkar-mafia-bulog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar