Senin, 15 Desember 2014

Pergantian Raskin Dengan E Money Tak Tepat

Senin, 15 Desember 2014

INILAHCOM, Jakarta - Peneliti pertanian menyebutkan rencana pemerintah yang akan mengganti Beras Rakyat Miskin (raskin) dengan e money belum tepat. Peneliti pertanian Jhon Parlis dari Universitas Andalas mengatakan kelemahannya akan ada penyalahgunaan.

"Kelemahan disalahgunakan dan sasaran penggunaan sulit tercapai," ujar Jhon saat diskusi Stop Liberalisasi Beras di Jakarta, Senin (15/12/2014).

Ia mengatakan kelemahan lain akan mengurangi serapan beras petani. Menurut dia, Badan Urusan Logistik (Bulog) tak akan maksimal membeli beras petani akibat kebutuhan beras berkurang saat pengadaan raskin berpindah ke emoney.

"Ini akan menurunkan produksi padi dan ujungnya bisa impor," jelas dia.

Namun, ia mengakui adanya sisi positif penggunaan e money sebagai pengganti Raskin. Kata dia, manfaat e money distribusi ke masyarakat lebih demokratis meski raskin juga memiliki kelemahan.

"Harus terima beras padahal ada kelompok masyarakat yang makan sagu dan melibatkan banyak pihak," tutur dia.

Sementara itu peneliti pertanian dari Universitas Hasaudin kelemahan Raskin dari jatah 20Kg per rumah tangga miskin kadangkala kurang. Bahkan, papar dia, jumlah penerima Raskin 19 juta tapi ketersediaan hanya untuk 15 juta masyarakat miskin.

"Akan ada rebutan, bisa jadi ada penerima yang tidak sesuai dengan alokasi yang sebenarnya," papar dia. [aji]

http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2162755/pergantian-raskin-dengan-e-money-tak-tepat#.VI69dNKsUXs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar