Jumat, 15 Agustus 2014

RASKIN HANCUR DAN KUNING

Jumat, 15 Agustus 2014

TARKI, (KP).- Meski saat inspeksi mendadak (sidak) menjelang Lebaran Bupati Garut sempat berang karena menemukan beras yang kualitasnya sangat jelek di Gudang Bulog Garut, namun ternyata raskin yang beredar di masyarakat kualitasnya masih jelek. Salah satunya raskin yang diterima masyarakat Desa Tarogong, Kecamatan Tarogong Kidul.
Warga desa tersebut mengeluhkan jeleknya kualitas raskin yang mereka terima untuk Bulan Agustus ini. Selain kondisinya hancur, beras tersebut juga sudah berwarna kekuning-kuningan dan berbau tidak sedap.
Enur (65), warga Kampung Tarogong Tengah RW 3, Desa Tarogong menyebutkan, awalnya senang begitu mendapat kabar kalau jatah raskin untuk Bulan Agustus ini sudah ada di Kantor Desa. Apalagi ketika dia mendapatkan kupon untuk penebusan raskin dari Ketua RT setempat.
Namun dia sangat kecewa manakala mengetahui betapa jeleknya kualitas raskin yang diterimanya. Bukan hanya hancur, raskin tersebut warnanya juga kekuning-kuningan bah­kan berbau tidak sedap.
"Kalau kondisinya seperti ini, bagaimana mau dikonsumsi? Mungkin rasanya bukan hanya tidak enak tapi yang lebih dikhawatirkan bisa membahayakan kesehatan bagi orang yang mengkonsumsinya," ujar Enur.
Ungkapan senada juga dilontarkan Hendra (41). Dia menilai kondisi raskin seperti ini sangat tidak layak untuk dikonsumsi manusia. Oleh karena itu dia mengaku sangat menyesalkan pihak Bulog yang tidak selektif dalam memilih raskin yang akan didistribusikan ke masyarakat.
"Ieu mah leuwih pantes jang parab entog, lain jang manusa. Piraku jelema kudu ngahadar beas nu kieu, meni asa kacida pisan atuh sanajan enya ge beas raskin," kata Hendra dengan nada geram.
Diakuinya, selama ini kualitas raskin yang diterimanya memang selalu jelek kondisinya. Namun kualitas raskin yang diterima pada Bulan Agustus ini malah jauh lebih jelek lagi. Dia memperkirakan, raskin yang diterimanya itu kemungkinan sudah tersimpan sangat lama di gudang sehingga mengalami kerusakan.
Dia minta Pemerintah Ka­bupaten Garut lebih tegas lagi dalam menyikapi banyaknya permasalahan seputar raskin ini. Karena menurutnya, keluhan masyarakat atau pemerintah desa terkait jeleknya kualitas raskin serta seringnya terjadi penyusutan tonase, sudah sangat sering terjadi.
"Harusnya pemerintah tegas dalam menyikapi permasalahan yang sering muncul seputar raskin di Garut ini. Bahkan jika perlu, tolak saja pendistribusian raskin untuk Garut jika terus-terusan menuai masalah," kata Hendra.E-18***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar