Jumat, 20 Juni 2014

Raskin Susut, Kades Lapor Bulog

Jumat, 20 Juni 2014

RUTENG, TIMEX - Warga Desa Popo Kecamatan Satar Mese Barat Kabupaten Manggarai mempersoalkan berkurangnya jatah raskin dari berat bersih setiap karung. Mestinya, dalam satu karung berat bersih mencapai 15 kg. Setelah warga menimbang ulang, total raskin menyusut hinga 2-3 kg per karung dan total keseluruhan mencapai 700 kg.
Informasi yang diperoleh Timor Express menyebutkan, penyusutan jatah raskin terjadi hampir di semua desa di Manggarai. Bahkan, warga dan aparat desa mencoba menimbang kembali raskin yang dibagikan. Ada lima karung yang ditimbang dengan hasil beratnya tidak sampai 15 kg. Hasil timbangan itu bervariasi yakni sekarung berisi 14,9, 14,8 dan 13,8 kg. Warga sempat tidak mau menerima beras tersebut saat pembagian dari desa.
"Warga persoalkan mengapa beras itu susutnya dalam sekarung cukup banyak. Berarti, orang Bulog tidak timbang lagi saat disalurkan ke desa-desa. Warga protes keras dan minta kades untuk langsung lapor ke Bulog di Ruteng," ujar Markus Malut, warga  Desa Popo Kecamatan Satar Mese Barat belum lama ini.
Sementara, Kasubdivre Bulog Ruteng, Imanuel Louk kepada Timor Express mengaku, telah mengetahui informasi tersebut atas laporan kepala desa (kades).
Laporan dari kades bahwa ada penyusutan yang mencapai 700 kg untuk jatah enam bulan bagi 98 rumah tangga sasaran penerima raskin. Laporan tersebut telah disikapi akhir pekan lalu.
"Kita telah dilaporkan bahwa ada raskin berkurang dalam satu karung berisi 15 kg. Ada lima karung yang ditimbang lagi saat itu. Betul ada penyusutan yang menyebabkan beratnya tidak sampai 15 kg. Dari hasil timbangan itu, warga simpulkan semua beras dalam karung itu susut semua," katanya.
Menyikap masalah tersebut, pihaknya menindaklanjuti dengan menurunkan sejumlah stafnya ke Desa Popo. Tugas staf adalah mengambil kembali beras yang belum dibagikan kepada warga untuk digantikan dengan beras yang beratnya pas 15 kg. Tetapi, setelah sampai di desa, semua beras telah dibagikan kepada para penerima.
Dikatakan, dari karung-karung ada memang yang robek dalam pengangkutan. Karena karung robek, otomatis beras keluar atau tumpah dalam perjalan, sehingga berkurang jumlahnya. Karena itu, tidak semua karung robek dan tidak semua juga beras susut. Kalau benar susut, Perum Bulog siap menggantinya.
Seorang staf Bulog, John menjelaskan, laporan itu masuk ke Satker pekan lalu bahwa ada penyusutan atau berkurang berat beras dalam sekarung. Hal itu diketahui setelah warga menimbang kembali beberapa karung. Susutnya bervariasi dan warga hitung menyeluruh jumlahnya 700 kg untuk jatah Januari sampai dengan Juni, tetapi disalurkan sekali saja.
Untuk distribusi raskin sekarang ini kata John, langsung diturunkan ke RT agar lebih mudah pengambilan oleh warga dan pengecekannya.
Padahal, ketentuannya raskin untuk satu desa diturunkan pada satu titik distribusi dan selanjutnya dibagikan desa ke penerima.
Pendropingan raskin langsung ke RT memudahkan masyarakat mengambil Raskin, karena lebih dekat dengan rumahnya. Pengecekan penyaluran raskin juga lebih mudah karena jumlah penerima tidak banyak pada setiap RT. (kr2/ays)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar