Sabtu, 21 Juni 2014

Praktik Kotor Sub Bulog Bojonegoro Kirim Beras Busuk Keluar Jawa

Jumat, 20 Juni 2014

SURABAYA [DOBRAKNEWS.COM] Mutu beras yang dipasok sub Bulog Bojonegoro mrlalui pelabuhan laut tujuan Sibolga Sumatra Utara dengan KM Tunas Dua, diduga melalui restu Kepala Bulog Jawa Timur (Jatim). Sekitar 3000 Ton beras masyarakat miskin (Raskin) meskipun telah diungkap dan dipublikasikan tidak ada tindakan tegas pemerintah dan beras tidak layak komsumsi itu tetap dikirim.

Perilaku kotor dan permainan sub Bulog Bojonegoro, telah tercium dua kali pengiriman dengan kualitas beras tak layak komsumsi, pertama berlangsung pada tiga bulanan mengirim beras mangkak, kotor, berkutu, dan apek ke Dumai. Bebrapa hari lalu dikirim  ke Sibolga. Artinya tidakan dan perilaku itu bisa dipastikan bahwa pengiriman beras tidak bermutu keluar jawa ada dugaan menjadi permainan oknum-oknum pejabat Bulog. Jika praktik permainan itu dibiarkan beras berkutu akan selalu di kirim keluar jawa denga alasan bahwa kerusakan ada diatas kapal saat pengapalan berlangsung, padahal sesuai fakta beras tersebut sengaja dikirim dari bulog sendiri dan beras bermutu diduga menjadi permainan korupsi dan kolusi oknum pejabat yang patut untuk dilaporkan ke KPK.

Kahumas Divre Bulog Jatim, Julia Herawati dikonfirmasi melalui Hand Phone, namun yang bersangkutan hanya menyampaikan lewat pesan singkat,” Sorry masih diluar kota. Nanti kalo sdh datang akan sy konfirmasikan dulu datanya “,katanya. Perilaku humas Bolog terkesan alergi jika dikonfirmasi dan berusaha menutup-nutupi permainan tersebut.

Hasil investigasi dan penelusuran Dobraknews.com permasalahan beras tidak bermutu terjadi karena beberapa fakta diantaranya selama ini sub bulog mengunakan gudang diluar bulog. Perilaku itu menjadi praktik yang dikemas dan telah berlangsung lama, Jika praktik itu dibiarkan tentu akan menciptakan praktik kotor dan korupsi yang patut dipertanggungjawabkan oleh oknum pejabat bolog di Jatim.

Roby pemeriksa Balai Karantina Tumbuhan menerangkan jiga dilapangan ada penyimpangan dari yang telah dilakukan pengecekan karantina, bisa saja beras yang dikirim bukan yang telah diperiksa,” Setiap pemeriksaan beras di gudang berdasarkan permintaan dari bulog “,jelasnya, Selasa (17/6/2014). Lanjut Roby, nanti akan kami koordinasikan terkait kejadian yang berulang ini,” Karantina hanya memberikan sertifikasi hamanya pada beras terperiksa, kalau ada yang lain tanggung jawab bulog “,imbuhnya . (Martin)

http://www.dobraknews.com/2014/06/praktik-kotor-sub-bulog-bojonegoro.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar