Selasa, 27 Mei 2014

Ribuan Ton Gula yang Diamankan BC Batam Diakui Milik Bulog

Selasa, 27 Mei 2014

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 2.000 ton gula putih impor hasil tegahan Bea Cukai Batam yang saat ini ditimbun di gudang PT PTK, Kabil, Kecamatan Nongsa, diakui agen pengurus perjalanan kapal sebagai milik Perum Bulog.

"Kami sebagai agen penunjukannya. Gula itu milik Bulog, dan ditimbun dulu di gudang PT PTK," kata Wandi, dari agen pelayaran PT Putra Tempatan kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (27/5/2014).

Meski belum memiliki izin timbun dan izin impor dari Badan Pengusahaan (BP) Batam, Wandi berkilah masuknya ribuan ton gula putih itu ke Batam sudah secara resmi. Penimbunan itu pun, katanya, untuk sementara waktu karena akan dipasarkan menjelang puasa dan Lebaran tahun ini.

"Ditimbun dulu di PT PTK Kabil untuk (menjaga) operasi pasar menjelang Lebaran. Diawasi P2 (Pengawasan dan Penindakan BC) Kabil (Pelabuhan CPU) karena masuknya resmi," katanya lagi tanpa mau memberitahukan asal 2000 ton gula tersebut.

Sementara itu, Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Bea dan Cukai (BC) Batam, Susila Brata, mengatakan hingga Senin (26/5/2014) malam, kapal MV Pung Ang 289 yang memuat 2.000 ton gula tersebut belum memiliki izin bongkar. "Hingga kini belum diberikan izin bongkar karena belum ada izin timbun," ujarnya.

Ditambahkan, ribuan ton gula putih tersebut masih dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap barang dan alat angkut yang digunakan.

Sebagaimana diberitakan, petugas Bea dan Cukai (BC) Batam dilaporkan berhasil menegah 2.000 ton gula pasir dari kapal MV Pung Ang 289 di Pelabuhan Kabil, Kecamatan Nongsa. Ribuan ton gula itu diduga sengaja diselundupkan ke Batam.

"Ada sebanyak 2.000 ton gula putih diamankan pihak BC kemarin, dan saat ini sedang diproses," ujar sumber yang tidak mau disebutkan namanya, Senin (26/5/2014).

Sumber mengatakan, penegahan dilakukan petugas BC Batam pada Minggu (25/5/2014) saat muatan 2.000 ton gula putih tersebut sedang dibongkar dari kapal MV Pung Ang 289 di pelabuhan CPU Kabil, dan kapal tersebut dialihkan untuk bersandar di pelabuhan Citranusa Kabil Port.

"Sebagian muatan 2.000 ton gula itu sekarang sudah dipindahkan ke gudang milik Pertamina Tongkong (PTK) Kabil," kata sumber lagi.

Sementara itu, wartawan yang berupaya masuk ke dermaga pelabuhan Citranusa Kabil Port mendapat halangan dari petugas sekuriti setempat. Wartawan hanya diperkenankan masuk sampai kantor pelayanan terpadu Citranusa Kabil Port.

Petugas BC di pelabuhan Citranusa Kabil Port, Suradji, yang dikonfirmasi wartawan mengaku tidak tahu-menahu tentang penegahan ribuan ton gula itu. "Nggak tahu ya kalau ada (penegahan). Saya baru tahu ini dari wartawan. Coba ke kantor saja (di Batuampar)," katanya.

Sementara itu, Direktur Pelayanan Terpadu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwo, mengatakan, sampai saat  ini belum ada pengajuan gula impor ke Batam. "Sejauh ini belum ada. Kalau ada yang masuk berarti ilegal," paparnya kepada wartawan singkat.

Kepala Seksi Penindakan dan Penegahan (P2) BC Batam, Slamet Riyadi, yang akhirnya berhasil dikonfirmasi, membenarkan adanya penegahan ribuan ton gula itu. Namun dia membantah jika gula tersebut merupakan barang selundupan.

"Iya, ada, tapi itu bukan penangkapan gula impor, tapi penimbunan gula. Dan sekarang gulanya ada di gudang TBK Kabil," ujar Slamet Riyadi. (*)

http://batamtoday.com/berita43381-Ribuan-Ton-Gula-yang-Diamankan-BC-Batam-Diakui-Milik-Bulog.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar