Selasa, 20 Mei 2014

Disperindag Kecewa Serapan Bulog Minim

Senin, 19 Mei 2014

blokBojonegoro.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bojonegoro menyayangkan kinerja Bulog karena minim menyerap beras dan gabah petani di wilayah setempat. "Saya banyak mendapat laporan dari petani, dan nanti akan kami kroscek ke Bulog," kata Kepala Disperindag Bojonegoro, Basuki.

Menurut dia, minimnya penyerapan beras dan gabah petani oleh Bulog, dipicu lambatnya pelaksanakan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2011 tentang kebijakan pengamanan cadangan beras yang dikelola oleh pemerintah dalam menghadapi kondisi iklim ekstrem.

"Kebijakan itu menyebutkan pembelian gabah atau beras Bulog bisa dilakukan dengan memperhatikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP)," ujarnya.

Kedepan, ia minta, Bulog harus lebih berani membeli beras dan gabah petani, terutama saat Badan Pusat Statistik (BPS) telah menginformasikan harganya sesuai dengan harga pasar. Apalagi, sebenarnya Bulog memiliki potensi membeli hasil panen petani dengan harga melebihi HPP, walaupun gabah dan beras pada panen Maret dan April lalu turun.

Kini, ia mengaku, Bulog telah menaikkan harga pembelian melebihi ketentuan HPP. Akan tetapi, pada periode yang sama harga di tingkat petani masih tinggi atau senilai Rp7.000 perkilogram. Kenaikan harga oleh Bulog, untuk harga gabah kering giling (GKG) meningkat menjadi Rp4.400 perkilogram dibandingkan kondisi normal Rp4.100 perkilogram.

Selain itu, harga beras kualitas medium naik menjadi Rp6.500 perkilogram dibandingkan normal Rp6.000 perkilogram. Sementara, harga beras kualitas premium di posisi senilai Rp7.200 perkilogram. [oel/lis]

http://blokbojonegoro.com/read/article/20140519/disperindag-kecewa-serapan-bulog-minim.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar