Selasa, 22 April 2014

MENUMPUK DI BULOG, PAGU RASKIN KOTA SERANG TERSERAP 73,31%

Senin, 21 April 2014

SERANG, (KB).-
Pagu beras miskin (raskin) untuk Kota Serang pada semester pertama 2014 baru terserap 73,31 persen. Hal ini membuat jatah raskin Kota Serang menumpuk di Gudang Bulog Subdivre Serang.
Menurut Humas Bulog Subdivre Serang, Haerullah, penyerapan raskin untuk Kota Serang baru mencapai 73,31 persen pada semester pertama 2014. Sementara untuk sisanya belum ditebus oleh beberapa desa atau kelurahan.
“Untuk Kecamatan Curug saja terdapat empat kelurahan yang belum menebus raskin, yakni Kelurahan Curug, Cilaku, Pancalaksana, dan Kelurahan Sukajaya. Rata-rata yang belum diambil April 2014,” katanya.
Padahal, Haerul menambahkan, saat ini Menkokesra telah memberi surat edaran yang menetapkan penebusan raskin bisa diambil hingga tujuh bulan ke depan. Dengan demikian, seharusnya seluruh masyarakat Kota Serang sudah dapat menebus raskin hingga November 2014.
“Kemungkinan ini terjadi karena di tingkat kelurahan. Warga sebenarnya ingin mendapatkan raskin,” katanya.
Segera distribusikan
Haerul menambahkan, pagu raskin Kota Serang mencapai 256.815 kg per bulan. Dengan demikian, dalam enam bulan ke depan mencapai 1.540.890 kg, namun karena baru terserap 73,31 persen, sisa pagu mencapai 411.195 kg.
“Jika terjadi penumpukan seperti ini tentu akhirnya mempengaruhi kualitas beras, meskipun tidak signifikan,” ujarnya.
Ia mengatakan, perubahan akan terjadi pada beras yang menumpuk di gudang di antaranya berupa perubahan warna beras, berkutu hingga perubahan aroma. Bahkan, dengan adanya penumpukan ini tentu akan menambah biaya perawatan yang dikeluarkan Bulog Sub Divre Serang.
“Oleh karena itu, kami berharap seluruh kelurahan se-Kota Serang segera mendistribusikan raskin ke desa masing-masing. Apalagi, raskin ini merupakan kebutuhan masyarakat, sehingga penumpukan menyebabkan mereka kekurangan besar. Apalagi, beras di pasaran saat ini harganya mahal,” tuturnya. (H-43)***

http://kabar-banten.com/news/detail/18503

Tidak ada komentar:

Posting Komentar