Minggu, 15 Desember 2013

Beras Raskin Selalu Berkutu dan Bau

Minggu, 15 Desember 2013

Beras Raskin Selalu Berkutu dan Bau‏

Jurnas.com | PEMERINTAH Kota (Pemkot) Balikpapan membenarkan kualitas beras raskin buruk dan tidak layak dikonsumsi. Bahkan hampir setiap tahun, beras raskin yang dijual dengan harga murah kepada masyarakat itu berkutu dan bau.

“Iya gak bagus, tapi bukan kali ini saja , dulu-dulu juga kan begitu, tapi ini tidak dilaporkan, jadi bisa kita tindak lanjuti,” kata Asisten II Pemkot Balikpapan Sri Soetantinah kepada Jurnal Nasional Jumat (13/12).

Pihaknya kata Soetantinah, hingga kini masih menunggu laporan dari masyarakat terkait kualitas beras raskin yang dianggap tidak layak dikonsumsi itu. "Harusnya masyarakat melaporkan sehingga kami bisa menindaklajuti,” ucapnya.

Jika masyarakat melaporkan kata Soetantinah, pihaknya akan menyurati Bulog untuk menarik beras raskin itu dan menganggatinya dengan kualitas yang bagus. Bahkan dia menjamin Bulog akan bersedia menggantinya.

“Kalau diinformasikan kita akan surati Bulog, dan Bulog bersedia koq mengganti, jadi tidak ada masalah, kalau memang masyarakat laporkan, kadang-kadang masyarakat ini bicara gak baik, tapi gak dilaporkan ke kita, jadi tidak masalah bisa diganti,” ungkapnya.

Hanya saja lanjutnya, terkadang justru beras tersebut, sudah digunakan, baru kemudian dilaporkan sehingga kesulitan untuk ditindaklanjuti . “kalau berasnya sudah dipake kan sulit, Bagaimana kita mau menindaklanjuti,” urainya.

Menurutnya, kemungkinan kualitas beras raskin tersebut, buruk karena terlalu lama disimpan didalam gudang. Intinya kan itu digudang, lamanya digudang itu bisa saja ada yang baik ada yang tidak baik, karena mungkin handle nya kurang baik, “ sebutnya.

Semestinya kata Soetantinah, ketika masyarakat mengetahui kualitas beras raskin itu buruk, jangan diambil, langsung dilaporkan ke Pemkot. “Karena Bulog bersedia kok menggganti, kita kita akan surati dan kemudian ditarik,” tukasnya.

Sebelumnya, Pejabat Kelurahan Damai Balikpapan Titik Murdianti mengakui, kualitas beras raskin dibawah standar. Namun kata Titik, pihaknya hanya bertugas mendistribusikan beras miskin itu bagi keluarga yang tidak mampu.

Diakuinya, warga miskin rata-rata enggan membeli beras tersebut, karena kualitasnya yang tidak bagus. “Kami hanya melaksanakan program

pemerintah menyalurkan beras, jadi soal kualitas berasnya bukan wewenang kami, memang warga enggan beli,” ujar Titik.

Warga enggan beli, beras tersebut untuk sementara disimpan di gudang Kantor Kelurahan. Pihaknya sudah menyampaikan ke Bulog selaku distributor, agar segera diambil, karena warga enggan membelinya.

“Saya sudah menghubungi pihak Bulog terkait raskin yang tidak diambil warga, dan responnya pihak bulog akan diambil kembali tapi sampai sekarang tidak juga diambil-ambil sampai kelamaan disimpan jadinya tidak layak konsumsi,” jelasnya.

Dia menambahkan, warga miskin yang tercatat sebagai penerima beras miskin ketika ingin mengambil jatah beras miskin itu harus menunjukkan bukti surat-surat. “Seperti kartu keluarga maupun kartu gakin, kalau tidak ya gak bisa,” katanya.

Di Balikpapan beras raskin dijual di tiap Kelurahan dengan harga Rp. 1.600 per kilogram. Masing-masing keluarga miskin mendapat jatah 15 kilogram atau harus mengeluarkan kocek sebesar Rp. 24 ribu.

http://www.jurnas.com/news/117251/Beras_Raskin_Selalu_Berkutu_dan_Bau/1/Ekonomi/Ekonomi

1 komentar:

  1. Ini link foto rumah fariedh pemberian indarto atas penyelewengan movenas selama beberapa tahun ini. Semua tanah, bangunan, dan isinya mencapai puluhan milyar.

    Alamat rumahnya:
    Jalan Raden Patah no: 36 dan 38
    Dukuh Klodran
    Desa Sidomulyo
    Kecamatan Semen
    Kabupaten Kediri

    Link:
    https://plus.google.com/photos/109414570950189276042/albums/5966453487622667425

    BalasHapus