Kamis, 21 November 2013

APTRI Tolak Impor Gula Bulog

21 November 2013

Metrotvnews.com, Jakarta: Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menolak rencana Perum Bulog membuat cadangan gula lewat impor raw sugar. APTRI khawatir rencana tersebut bisa membuat harga gula anjlok. Harga saat ini pun dinilai sudah rendah.

"Intinya petani tebu yang tergabung dalam APTRI menolak rencana Bulog yang akan mengimpor raw sugar untuk buffer stock karena saat ini stok gula melimpah atau over supply. Harga gula tani juga sangat rendah, hanya laku Rp8.900/kg. Rencana impor akan menekan harga gula semakin anjlok," cetus Wakil Sekjen Dewan Pimpinan APTRI Nur Khabsyin dalam siaran persnya yang diperoleh Media Indonesia, Kamis (21/11).

Sebagai catatan, harga lelang gula rata-rata tahun lalu Rp10.000/kg dan harga rata-rata tahun ini sebesar Rp9.400/kg. Petani diestimasikan sudah rugi cukup besar karena produksi petani mencapai sejuta ton dan yang milik pabrik gula sebesar 1,55 juta ton.

Khabsyin menyarankan Bulog melakukan pengadaan gula tani dari dalam negeri alih-alih impor 300 ribu ton. "Bulog tidak punya pabrik gula, mau digiling di mana raw sugar-nya? Ini jelas menyalahi SK Menperindag Nomor 527 Tahun 2004 tentang tata niaga impor gula," ujarnya. Ia memaksa menteri perdagangan bertanggung jawab karena mengeluarkan izin impor.

Kebutuhan gula konsumsi, menurut Khabsyin, besarnya 2,7 ton per tahun. Saat ini produksi dari pabrik gula eks tebu mencapai 2,55 juta ton. Produksi tersebut ditambah eks raw sugar untuk idle capacity pabrik gula mencapai 485.000 ton. Jadi, seharusnya stok produksi bisa mencapai 3,035 juta ton. Posisi tersebut disamakan sebagai surplus sebesar 335 ribu ton.

"Ditambah lagi rembesan gula rafinasi di pasar sebesar sejuta ton. Kita sudah banjir gula. Petani menjerit harga jatuh, pemerintah tidak peka," kritiknya. (Gayatri)

http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/11/21/2/196104/APTRI-Tolak-Impor-Gula-Bulog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar