Jumat, 25 Oktober 2013

Kepala Gudang Bulog Harus Bertanggungjawab

24 Oktober 2013

Kotabumi- Bulog Lampung Utara mengeles kalau beras untuk orang miskin (raskin) yang ada di gudang mereka telah hilang. Kepala Bulog Sub Divre II Lampung Utara (Lampura), Budi Setiawan, membantah jika beras yang berada di gudang Mulangmaya dan gudang Bulog Sementara (GBS) Simpang Propau sebanyak 30 ton raib. Sebab, menurut Kepala Sub Divre yang baru menjabat itu, Stock beras di gudangnya masih cukup.BULOG

“Jadi menurut saya belum ada indikasi yang kurang, selain itu saat ini beras yang berada dalam gudang masih dalam proses penyaluran,” ujar Budi Setiawan.

Dijelaskan, bila di akhir penyaluran nanti tidak cukup atau kurang. Maka Secara prosedur dan mekanisme Bulog kepala gudanglah yang harus bertanggungjawab. ”Jika di akhir penyaluran beras itu ternyata tidak mencukupi maka kepala gudang harus bertanggungjawab untuk memenuhinya,” jelasnya.

Dirinya menegaskan bahwa untuk sementara ini, belum ada indikasi persedian beras tidak mencukupi atau kurang. ”Sesuai data yang ada pada kami, persedian beras masih cukup dan masih dalam proses penyaluran,” terangnya.

Saat disinggung adanya pemeriksaan dari Bulog Provinsi, Budi setiawan mengatakan bahwa itu adalah  pemeriksaan rutin. ”Itu pemeriksaan rutin yang dilakukan sebulan sekali  dan dalam pemeriksaan itu pun mereka masih meraba belum pasti. kalau ada isu stock beras kurang, sekali lagi saya tegaskan bahwa saat ini masih dalam proses penyaluran dan setelah semua tersalurkan maka akan kelihatan apakah beras tidak cukup, apabila benar beras tidak mencukupi maka selanjutnya kepala gudang  bertanggung jawab untuk mencukupinya,” tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar 30 ton beras raskin yang ada di dua gudang  yakni Mulangmaya dan Gudang Bulog Sementara (GBS) Simpang Propau diduga raib alias menghilang. Belum diketahui kepastian raibnya beras tersebut dikarenakan Kepala Gudang Lubis membantah keras jika beras 30 ton raib. “Ini tidak hilang hanya ada kekeliruan masalah administrasi dan masih dilakukan penelusuran oleh tim dari Bandarlampung. Untuk hasilnya sedang dalam proses dan kami juga sedang menunggu (hasilnya, red),” ujar Lubis, saat dikonfirmasi.

Saat diitanyakan berapa selisih raskin yang ada di gudang Bulog Subdivre Lampura dengan data dari Bulog Divre Provinsi Lampung, Lubis enggan berkomentar lebih jauh. Pasalnya, pihaknya masih menunggu hasil penelusuran tim dari bulog Divre Lampung. Begitu juga saat wartawan menanyakan siapa saja yang bertanggungjawab atas hilangnya puluhan ton beras di dua gudang tersebut, Lubis mengatakan, bahwa itu menjadi tanggungjawab bersama, bukan hanya dirinya tapi seluruh jajaran Bulog Divre Lampung. ”Jika memang benar terjadi ada kehilangan beras, tentu jadi tanggungjawab bersama dari kepala gudang hingga kepala divre Lampung,” terangnya.

Sementara itu, Kasi Pelayan Publik (PP) Subdivre Lampura Dedy menyatakan bahwa sebelumnya pihaknya sudah mendengar adanya isu hilangnya beras digudang bulog subdivre Lampura. ”Tapi inikan masih isu, saya belum tahu faktanya. Kalau isunya sudah seminggu ini beredar dan masih dalam penyelidikan tim,” ujar Dedy.

Menurut dia, jika terjadi kehilangan raskin yang terjadi di gudang menjadi tanggung jawab kepala gudang dan pihaknya memiliki bidang pengawasan dan jika terjadi kekuarangan beras di gudang akan ditindak bagian tersebut. ”Kalau ada beras yang hilang sudaj menjadi tanggungjawabnya kepala gudang. Jika benar akan dikenakan sanksi mengganti dan tak menutup kemungkinan bisa dibawa ke ranah hukum,” jelasnya.FS-vicko.

http://fajarsumatra.com/2013/10/kepala-gudang-bulog-harus-bertanggungjawab#.UmmvM1Mutek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar