Kamis, 24 Oktober 2013

Bulog Kehilangan 30 Ton Raskin

23 Oktober 2013

KOTABUMI - Kabar miring kembali menerpa Bulog Lampung. Bulog Sub Divisi Regional (Subdivre) Lampung Utara (Lampura), kehilangan beras puluhan ton. Anehnya pihak Bulog menepis kalau beras itu hilang.

Dikabarkan, sekitar 30 ton beras untuk orang miskin (raskin) yang ada di dua gudang yakni Mulangmaya dan Gudang Bulog Sementara (GBS) Simpang Propau diduga raib alias menghilang.

Sayangnya, belum diketahui kepastian raibnya beras tersebut dikarenakan Kepala Gudang Lubis membantah keras jika beras 30 ton raib. “Ini tidak hilang hanya ada kekeliruan masalah administrasi dan masih dilakukan penelusuran oleh tim dari Bandarlampung. Untuk hasilnya sedang dalam proses dan kami juga sedang menunggu (hasilnya, red),” ujar Lubis, saat dikonfirmasi sekitar pukul 14.00 WIB, Selasa (22/10).

Saat ditanya berapa selisih raskin yang ada di gudang Bulog Subdivre Lampura dengan data dari Bulog Divre Provinsi Lampung, Lubis enggan berkomentar lebih jauh. Pasalnya, pihaknya masih menunggu hasil penelusuran tim dari bulog Divre Lampung.

Begitu juga saat wartawan menanyakan siapa saja yang bertanggungjawab atas hilangnya puluhan ton beras di dua gudang tersebut, Lubis mengatakan, bahwa itu menjadi tanggungjawab bersama, bukan hanya dirinya tapi seluruh jajaran Bulog Divre Lampung. ”Jika memang benar terjadi ada kehilangan beras, tentu jadi tanggungjawab bersama dari kepala gudang hingga kepala divre Lampung,” terangnya.

Sementara itu, Kasi Pelayan Publik (PP) Subdivre Lampura Dedy menyatakan bahwa sebelumnya pihaknya sudah mendengar adanya isu hilangnya beras digudang bulog subdivre Lampura. ”Tapi inikan masih isu, saya belum tahu faktanya. Kalau isunya sudah seminggu ini beredar dan masih dalam penyelidikan tim,” ujar Dedy.

Menurut dia, jika terjadi kehilangan raskin yang terjadi di gudang menjadi tanggungjawab kepala gudang dan pihaknya memiliki bidang pengawasan dan jika terjadi kekuarangan beras di gudang akan ditindak bagian tersebut.

”Kalau ada beras yang hilang sudaj menjadi tanggungjawabnya kepala gudang. Jika benar akan dikenakan sanksi mengganti dan tak menutup kemungkinan bisa dibawa ke ranah hukum,” jelasnya.

Lebih jauh dia menjelaskan jika Raskin hilang di gudang tentunya masih menjadi aset perusahaan dan belum menjadi tanggungjawab pemerintah dalam bentuk raskin. ”Sampai sekarang kami belum ada konfirmasi itu (kehilangan beras, red) dan jika memang benar adanya kehilangan beras itu maka akan ditindak bidang pengawasan kami,” katanya.

Berdasarkan informasi dari salah seorang pegawai yang namanya enggan dikorankan di gudang Mulangmaya dirinya pernah diperiksa oleh Tim Pemeriksa Intrnal Bulog Divre Lampung di Bandarlampung seminggu yang lalu terkait hilang beras digudang bulog setempat.

Pemeriksaan tak hanya dilakukan terhadap para pegawai gudang namun juga dilakukan pada para petinggi Subdivre Lampura. ”Kalau waktunya saya lupa tapi sekitar seminggu yang lalu. Pemeriksaan terkait hilangnya beras di gudang Bulog,” singkatnya, seraya meminta agar namanya tidak dikorankan.

Diketahui untuk biaya penggantian dibebankan kepada tiga orang yakni kepala Gudang Lubis Rp 120 juta, Narto Staf Gudang Mulangmaya Rp 70 juta dan Sisanya Junaidi staf GBS Simpang Propau Rp 70 juta. (FS-Vicko).

http://fajarsumatra.com/2013/10/bulog-kehilangan-30-ton-raskin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar