Selasa, 20 Agustus 2013

Yang Bikin Daging Mahal Pemerintah Sendiri

19 Agustus 2013

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Afan Anugroho, mengatakan justru pemerintah sendiri yang menyebabkan harga daging sapi tetap tinggi. Menurut dia, pemerintah tak cakap dalam mengambil kebijakan soal daging tersebut.
"Justru pemerintah yang bikin harga tinggi," kata Afan saat ditemui di Cikini, Senin 19/8). Dia menganggap pemerintah tidak tepat dalam mengambil kebijakan stabilisasi harga daging karena menggunakan data statistik yang tak tepat. "Data tak akurat, kebijakan tak tepat."
Menurut Afan, Kementerian Pertanian sebelumnya menganggap bahwa daging sapi lokal mampu memenuhi kebutuhan daging nasional yang mencapai 2,6 kilogram per kapita per tahun dengan pertumbuhan 15 persen per tahun. Namun, kata Afan, Kementerian Pertanian akhirnya tak percaya diri dan menyepakati impor. "Kementan harusnya percaya diri," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indonesia, Marina Ratna Kusumajati, mengatakan pemerintah kurang tepat menunjuk Bulog sebagai importir daging sapi. Menurut dia, Bulog tak cukup pengalaman mengurusi daging. "Kalau dikasih ke importir, 3.000 ton pasti selesai," ucapnya.
Sebelumnya, harga daging sapi di pasaran sempat menyentuh angka Rp 120 ribu per kilogram pada Lebaran lalu. Untuk mengembalikan harga ke kisaran normal, yaitu Rp 65-70 ribu, pemerintah melakukan kebijakan impor daging sapi yang dilaksanakan oleh Bulog. Namun, sampai saat ini, harga daging masih stabil tinggi.tmp

http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=a7c3020b4cfb4fd154c4fcfd62702df2&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c

Tidak ada komentar:

Posting Komentar