Minggu, 18 Agustus 2013

Stok cukup, Bulog tak perlu impor beras

18 Agustus 2013

JAKARTA. Kebutuhan beras sampai akhir tahun masih mencukupi. Sampai 14 Agustus 2013, stok beras milik Bulog mencapai 2,62 juta ton. Dengan jumlah stok ini, Perum Bulog tak perlu impor beras.

Sutarto Alimoeso, Direktur Utama Bulog mengatakan stok beras tersebut sesuai dengan target public service obligation (pso) pemerintah. Salah satu faktor pendukung tercapainya target pengadaan beras Bulog adalah jumlah stok awal yang cukup besar.

"Alhamdulilah stok bulog tahun lalu dimulai dengan stok tertinggi yaitu 2,3 juta ton," kata Sutarto akhir pekan lalu.

Meski cukup, Bulog harus menjaga kestabilan stok sampai akhir tahun. Sebab, dalam empat bulan terakhir ini, Bulog masih harus melakukan operasi pasar dan penyaluran raskin tambahan. Sampai Agustus 2013, Bulog telah menyalurkan raskin sebanyak 1,98 juta ton.

Sejak memberlakukan sistem jaringan semut alias melakukan pembelian beras langsung ke petani dan penggilang kecil, Sutarto mengakui serapan Bulog lancar. Padahal, peningkatan produksi padi tak seberapa. Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) I, produksi padi pada tahun ini hanyak naik 0,3% dibandingkan tahun lalu.

Sutarto bercerita, jika peningkatan produksi padi kurang dari 5%, biasanya serapan Bulog tidak sampai 2 juta ton. "Contoh pada tahun 2010, serapan Bulog hanya 1,8 juta ton," katanya.

Suswono, Menteri Pertanian memperkirakan tak ada impor tahun ini. Dengan kondisi cuaca kemarau basah, petani makin giat menanam padi. Periode tanam Oktober 2012 hingga September 2013, jumlah areal tanam padi diperkirakan akan mencapai 14 juta hektare (ha). Dengan perkiraan produktivitas 5 ton gabah kering giling (GKG) per ha, produksi pada tahun ini mencapai 70 juta ton GKG.

"Kalau serapan Bulog sampai 2 juta ton tidak perlu impor. Lebih baik optimalkan serapan dalam negeri," kata Suswono

 http://industri.kontan.co.id/news/stok-cukup-bulog-tak-perlu-impor-beras/2013/08/18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar