Kamis, 22 Agustus 2013

Mahasiswa Unjukrasa Tuntut Transparansi Bulog

20 Agustus 2013

BIMA, Lomboktoday.co.id – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Pembela Rakyat (FMPR NTB) menggelar unjukrasa di jalur cabang Bolo, di Desa Bolo, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Selasa (20/8).

BAKAR BAN. Puluhan mahasiswa di Bima menutup jalur Bima-Sumbawa di Desa Bolo, Selasa (20/8), saat menggelar unjukrasa menuntut transparansi Bulog. [Lomboktoday.co.id/Joni]

BAKAR BAN. Puluhan mahasiswa di Bima menutup jalur Bima-Sumbawa di Desa Bolo, Selasa (20/8), saat menggelar unjukrasa menuntut transparansi Bulog. [Lomboktoday.co.id/Joni]
Mereka menuntut transparansi pihak Bulog cabang Bima, terkait penyaluran Beras untuk Masyarakat Miskin (Raskin) di Bima yang diduga banyak penyimpangan baik secara kualitas maupun kuantitas.

Aksi serupa juga dilakukan pada Senin (19/8), namun kali ini massa aksi memblokir jalan nasional lintas Bima-Sumbawa dengan membakar ban bekas, sambil berorasi. Mereka menyatakan kecewa dengan pimpinan Bulog Cabang Bima yang tidak peka dengan masalah yang dikeluhkan masyarakat, terutama para penerima bantuan Raskin di Bima.

“Masyarakat miskin mengeluhkan kualitas Raskin yang diterima. Mereka juga menemukan berat Raskin per karungnya ternyata tidak sesuai ketentuan. Tapi keluhan ini tidak pernah direspons oleh Bulog. Ini jelas kuat dugaan ada permainan antara pihak Bulog dengan Mitra Bulog,” tegas koordinator aksi, Umar Khatab.

Orator lainnya, Yadin, mendesak Pemda Bima dan pihak berwenang lainnya untuk segera mengusulkan pencopotan jabatan Kepala Bulog Cabang Bima dan mencopot jabatan Kepala Gudang Bulog yang berada di Desa Bolo, Kecamatan Madapangga.

“Kedua pimpinan Bulog yang ada di Bima ini diduga bermasalah dan tidak mampu memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat sesuai dengan porsi tugasnya yang diembankan kepada mereka,” katanya.

Yadin juga meminta kepada aparat penegak hukum, bila perlu KPK untuk segera melakukan audit harta kekayaan milik Kepala Bulog Cabang Bima dan Kepala Gudang Bulog di Desa Bolo.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala Gudang Bulog di Desa Bolo, Rusnadi mengatakan tidak gentar dengan aksi unjukrasa yang dilakukan oleh elemen mahasiswa tersebut.

”Saya siap dihadirkan di meja hukum jika saya terbukti bersalah terkait persoalan Raskin yang dipolemikan tersebut,” katanya.

Aksi unjukrasa massa FMPR NTB sempat memanas dan terjadi saling dorong antara massa aksi dengan pihak kepolisian yang diterjunkan untuk mengawal jalannya aksi. Hal itu terjadi saat massa aksi melakukan pembakaran ban di tengah jalan dihalangi oleh aparat kepolisian.

Namun kedua belah pihak bisa saling menahan diri sehingga tidak terjadi benturan secara fisik. JN

http://lomboktoday.co.id/read/2013/08/20/mahasiswa-unjukrasa-tuntut-transparansi-raskin.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar