Selasa, 27 Agustus 2013

DPR Desak Bulog Turun Tangan Kendalikan Harga Kedelai

26 Agustus 2013

Jakarta - Kalangan DPR-RI mendesak agar Perum Bulog turun tangan mengendalikan harga kedelai sebagai imbas melemahnya rupiah terhadap dolar AS. Tahun ini, Bulog mendapat jatah impor kedelai dalam rangka stabilisasi harga kedelai.

Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron mendesak pemerintah untuk segera mengeluarkan aturan stabilisasi kedelai kepada Perum Bulog. Cara ini adalah langkah tepat untuk meredam gejolak harga kedelai di pasaran.

"Saya kira pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar memang berpengaruh terhadap kedelai karena kita masih banyak impor kedelai. Untuk itu apa yang dikatakan Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) penunjukan Bulog sebagai stabilisator kedelai dan menolong dan meredam harga di tingkat pasar. Selain itu tentunya adalah mengurangi bea masuk impor kedelai," tutur Herman kepada detikFinance, Senin (26/8/2013).

Cara ini sangat tepat jika segera direalisasikan mengingat importasi kedelai Indonesia cukup besar. Perlu diketahui bahwa kebutuhan kedelai dalam negeri sekitar 2,25 juta ton/tahun.

Sementara produksi dalam negeri baru mampu memasok kebutuhan kedelei sekitar 779.000 ton. Jadi masih kekurangan sekitar 1,4 juta ton yang kemudian diimpor dari Amerika Serikat.

"Secara temporer cara ini efektif karena Bulog melakukan tugas atas dasar merah putih dan tidak mengambil keuntungan yang cukup besar selain dapat memotong mata rantai jalur distribusi kedelai. Apa yang disampaikan presiden sudah benar dan segera direalisasikan," imbuhnya.

Saat ini penunjukan Bulog masih terhadang oleh belum keluarnya regulasi Importir Terdaftar (IT) dari Kementerian Perdagangan.

"Bulog dapat mengintervensi harga kedelai nantinya namun saat ini izin masih (tertahan) di Kementerian Perdagangan," cetusnya.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpengaruh terhadap harga kedelai impor. Saat ini harga kedelai impor per kg berada dikisaran Rp 8.800 hingga 9.000/Kg. Alhasil banyak pengusaha tahu dan tempe merugi bahkan diantaranya tutup.


(wij/hen)

http://finance.detik.com/read/2013/08/26/183412/2341107/4/dpr-desak-bulog-turun-tangan-kendalikan-harga-kedelai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar