Kamis, 15 Agustus 2013

Bulog Minta Dukungan Stabilkan Harga Daging

15 Agustus 2013

[JAKARTA] Perum Bulog meminta dukungan semua pihak, terutama pemerintah, untuk menstabilkan harga daging sapi. Pasalnya, Perum Bulog merasa ada yang menghambat untuk menstabilkan harga daging sapi yang diimpor dan dipasarkan di sejumlah tempat, bahkan ditolak di pasar-pasar tradisional walaupun harganya di bawah harga umum. 

"Kami mengimpor daging sapi untuk membantu rakyat, jadi jangan dihambat dengan opini macam-macam. Pemerintah harus memberikan kami dorongan, ada kendala ya mohon dibantu menyelesaikan. Importir yang ada juga ditelusuri lagi, stok daging sapinya ada di mana," ujar Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso, di Jakarta, Rabu (14/8). 

Sutarto mengatakankan, pihaknya telah berupaya untuk menurunkan harga daging sapi. Upaya yang dilakukan Perum Bulog adalah dengan mempercepat pemasukan daging jenis secondary cuts asal Australia menggunakan pesawat udara. Namun, izin pemasukan melalui Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, ini baru dikeluarkan pemerintah pada 12 Juli 2013. 

"Meski demikian, dengan berbagai upaya kami dapat memasukkan daging melalui Bandara Soekarno-Hatta pada 16 Juli, dan operasi pasar langsung digelar pada 17 Juli. Sebenarnya, mendatangkan daging menggunakan pesawat udara membutuhkan biaya jauh lebih besar dibandingkan kapal laut yang memerlukan waktu sekitar 10 hari," ucapnya. 

Pihaknya telah menghitung daging yang didatangkan menggunakan pesawat udara dijual dengan harga Rp 67.000 sampai Rp 77.000/kg dan dijual pedagang ke konsumen Rp 75.000 sampai Rp 85.000/kg. Adapun untuk daging yang didatangkan dengan kapal laut, harga jualnya Rp 64.000 sampai Rp 73.000/lg dari Bulog dan dijual pedagang ke konsumen Rp 77.000 sampai Rp 79.000/kg. 

Sejak izin keluar pada 12 Juli lalu, Bulog telah mendatangkan 1.134 ton daging dari impor 3.000 ton yang ditugaskan pemerintah. Menurutnya, ini sudah termasuk cepat, sebab tidak ada importir daging yang dalam waktu satu bulan bisa memasukkan 1.000 ton. Adapun, daging yang telah terserap konsumen baru sekitar 302 ton, sehingga masih ada sisa 832 ton daging yang disimpan Bulog dalam coldstorage. 

"Izin 3.000 ton ini sebenernya sampai 31 desember 2013. Kami sepakat dipercepat impornya, tapi menyalurkannya tidak mudah karena ada pihak-pihak yang menghambat. Antara lain ada isu daging sapi yang diimpor Bulog tidak halal, tidak segar, mengandung hormon dan penyakit. Padahal, sebelumnya tidak ada isu seperti ini," tuturnya. 

Dia memaparkan, untuk menurunkan harga daging sapi ini perlu melihat persoalan dari hulu sanpai hilir. Misalnya, sebelum ke konsumen, daging dijual pedagang pasar dan ada juga yang masuk melalui industri pengolahan, misalnya untuk dibuat bakso dan sosis. Pedagang pasar dan industri pengolahan mendapatkan daging melalui distributor. Distributor mendapat daging dari rumah pemotongan hewan (RPH) atau dari importir. RPH mendapatkan daging melalui feedlotter atau dari peternak sapi lokal. Feedlotter mendapatkan sapi dari impor atau peternak dalam negeri. 

"Kalau ingin memperbaiki harga, melihatnya dari hulu sampai hilir. Pertama, yang menentukan adalah ketersediaan sapi yang dipotong. Ketersediaan dari mana. diutamakan peternak dalam negeri dan dari feedlotter. Dari peternak cukup atau tidak, impor bagaimana? Kalau hitungan ini benar, harga pasti bisa dikendalikan dengan baik. Ini saja yang harus kita lihat. Ini harus dievaluasi, di mana letak bottleneck-nya," katanya. 

Sebetulnya, kata Sutarto, pemerintah dapat mengandalkan Bulog menurunkan harga daging sapi apabila ada stok daging sebanyak 8% sampai 10% dari total jumlah konsumsi. Berkaca pada beras, Bulog berhasil mengendalikan harga beras lantaran memiliki stok beras sebanyak 8% sampai 10% dari total konsumsi untuk melakukan operasi pasar. 

"Jumlah 3.000 ton daging sapi yang diimpor Bulog sangat kecil dibandingkan dengan jumlah konsumsi nasional yang mencapai 500.000 ton. Bahkan, dibandingkan dengan kuota impor daging 80.000 ton tahun ini ditambah sapi siap potong, jumlah 3.000 ton itu kecil sekali," ujarnya. [S-26]

http://www.suarapembaruan.com/home/bulog-minta-dukungan-stabilkan-harga-daging/40037

Tidak ada komentar:

Posting Komentar