Senin, 15 Juli 2013

Pemerintah Makin Cerdas, BULOG Jadi Calo Sapi

Denpasar, July 14, 2013

Entah siapa yang menjadi pemimpin dan penasehat pemerintah, mulai dari Gita, Gito, Juwono, Suwono, Suwiryo, dengan berderet profesor, doktor, dosen, Insinyur, Ahli pelawak, ahli Sulap…memberikan saran kepada BULOG untuk mengatur dan Menjadi Tukang Jualan Sapi.

Mulai dari ustadz sampai tukang preman terminal, mulai dari guru agama, sampai penyeludup. Berlomba lomba minta Netek ke Ibu pertiwi. Para Jagoan Kandang, yang berpikir dengan ilmu yang tinggi mulai dari limu Ketuhanan, sampai ilmu silat lidah…mencoba menjadi Calo Sapi.

Fasinasi terhadap sapi sungguh Blow my mind, sebagaintukang becak. Seperti melihat para penonton PSSI saja..yang Mulutnya saja Besar dengan segala teori bagaimana menjadi pemain TIM kesebelasan Indonesia yang bisa Menjadi Jawara di arena Internasional. Padahalmkenyataan nya..ketika disuruh tendang penalti….malah Keok, alias Tidak Berdaya. premature…LOYO, mental KEOK.

Bayangkan saja, semua orang yang Bodoh pun tahu,,bahwa Daging dan Sapi Hidup adalah Kebutuhan Manusia. Dalam arti peternak ingin punya sapi, setiap tahun Idul Adha selalu datang. Mulai dari kita belum merdeka, hingga kita sudah lebih dari 67 tahun merdeka. Warung Padang butuh daging sapi, tukang sate butuh sapi, restaurant dan rumah makan butuh daging sapi. Tukang soto, dan tukang daging butuh sapi. Seluruh rakyat Indonesia butuh sapi. Bahkan presiden SBY yang sudah demikian hebat nya masih makan sapi.

Siapa di Indonesia yang tidak suka makan sapi?

Sekian juta ahli Peternakan dari Universitas di seluruh Indonesia tidak bisa menyelesaikan Pencukupan dan distribusi Sapi. Sekian juta ahli ekonomi, dan pedagang, wiraswasta saja tidak bisa.

Lalu siapa yang Bisa?

Pemimpin PKS? Pemimpin Golkar? PDIP? PAN?, Nasdem?, jika melihat title nya Woow jangan disangka…Lulusan Universitas….. Padahal persoalan Sapi itu adalah urusan anak lulusan SMP.

Mengapa?

Alasannya sangat Mudah dan Praktis Saja.

1. Penduduk Indonesia itu selalu bertambah. Apalagi tidakmBerKB ria.
2. Lahan untuk peternakan sapi itu banyak. Karena Indonesia memiliki ribuan pulau yang belum punya nama. Karena kemalasannya pemerintah yang tidak mau kasih nama.
Contohnya di Madura Timur ada puluhan pulau tak bernama. Di Sumba, adalah hampir lebih dari 300,000 warganya yang tidak memiliki. Listrik. Soalnya dahulu direkturnya hanya Pesolek dan Koruptor saja. Orang Sumba adalah peternak dan penggembala. Tanah yang kosong itu ada sekitar 7000 ha. Apa kurang untuk pertenakan sapi?
Di Jawa Timur ada daerah yang diatas gunung penuh dengan rumput, siap untuk menjadi lahan peternakan.r
Di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Papua, Maluku…begitu banyak lahan untuk bisa dijadikan peternKan terbuka untuk sapi. Bukan model peternakan yang primitif seperti sekarang ini.
Mosok Indonesia sudah merdeka lebih dari 67 tahun, masih memakai cara peternakan yang primitif?

Belajar sedikit dengan peternak sapi di Australia, di Amerika, yang menggunakan lahan yang luas.

3. SDM nya melimpah, hanya NIAT mau KERJA nya saja di Luruskan dan Dibantu. Jangan kalau Bikin Anak saja Bisanya. Kambing pun bisa kalau bikin anak.

Program peternakan nasional itu pemerintah hanya menjadi fasilitator dan wasit, bukan jadi Tukang Jualan Monopoli Peternakan Sapi.

Itu namanya Salah Kaprah lagi.

Warga Aceh, tahu berapa sapi yang dibutuhkan? Warga Jawa Timur, Jawa Barat, Jateng, Jatim, dan DKI tahu berapa daging sapi yang dibutuhkan.

4. Dana nya wah melimpah, bayangkan saja….untuk Kitab Suci saja bisa dikorupsikan. padahal dana Dept Agama itu 5 Triliun setahunya.
Di Indoneaia, warga dan pedagang punya uang untuk beli sapi. Wong… Saya saja yang pensiunan tukang becak saja mampu beli satu juta sapi dari Australia.

Tetapi masalahnya, begitu masuk ke Indonesianya…itu yang susah..mulai dari Bea cukai nya sampai infrastruktur nya..yang semrawut. Birokrasi dan hukum nya yang Hari ini ok, besok belum tentun. Belum lagi Pajak yang harus dibayarkan, entah pajak itu disetor ke negara, atau untuk beli Hammer H3, yang by the way, sudah bangkrut di Amerika sana.
Atau kata istilah konconya Partai Demokrat, buat beli Audi. Kalau kata pemimpin PKS buat Unta Dakwah Landcruiser , atau kata pemimpin PDIP untuk Mercedes 55AMG.

Ini uang pribadi saya saja yang ingin membeli sapi lalu dikirim ke Indonesia, menyewa pulau di Madura Timur. birokrasi nya bisa sapi nya sudah tumbuh tanduk 7 poiter, baru keluar izin nya. Bagaimana dengan para peternak Indonesia, yang beli satu saja masih harus mengorbankan uang sekolah anak nya, selama 5 tahun.

Ini baru soal Sapi, belum soal pangan, seperti cabe, bawang, beras, dan lain lain….yanglebih lucu lagi adalah soal Batubara. Wong tinggal pungut dan garuk saja…TIDAK BECUS. Bagaiman menggunakan teknologi tinggi seperti pengeboran minyak deep ocean, and deep drilling on land? Bisa bisa kejadian seperti di Lapindo terulang lagi.

Jika saja, uang dari sitaan para Koruptor yang sudah Berjamaah bisa dipakai sebagai alat beli Sapi. kita tidak perlu ada krisis Sapi.

Kesimpulannya adalah. Krisi di Indonesia itu adalah Men made Krisis. Atau Rekayasa para Pemimpin Indonesia yang Tidak Kompeten alias Salah Jurusan.

Ibarat menyruh gajah untuk belajar ABCD. Hanya Gajah Lampung saja yang Bisa. Kalau Gajah gajah yang duduk di DPR dan di pemerintah…mereka Gajah Bebal bin Malas. Apalagi yang duduk di Universitas yang Hebat.Hebat teori nya saja…..

Salam Sapi

Jack Soetopo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar