Rabu, 03 Juli 2013

Indonesia Tidak akan Impor Beras Tahun Ini

2 Juli 2013

Jakarta, Pelita

     Kementerian Pertanian (Kementan)  memprediksi produksi padi Indonesia tahun ini hanya naik tipis dibanding tahun lalu. Namun, Indonesia tidak akan melakukan impor beras tahun ini.

     "Sebab Perum Bulog masih kewalahan menyerap beras dari petani," kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan di Jakarta, Selasa (2/8).

     Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan,  produksi padi nasional hanya naik 0,3 persen dibandingkan tahun 2012. Hal ini berbeda jauh dibandingkan produksi padi tahun lalu yang naik lima persen dibandingkan 2011.

     "Dalam posisi kalau kita bicara 2012, itu kan boleh dibilang sangat nyaman, tidak ada impor. Naiknya tipis dari tahun 2012, karena tahun 2012 produksi cukup banyak. Seharusnya kita tidak impor (tahun ini)," jelas Rusman.

     Ia tidak sependapat jika faktor cuaca tahun ini dianggap tak bersahabat dengan sektor pertanian, khususnya padi. Mestinya tidak ada impor, Bulog masih kewalahan menyerap beras petani.

     "Sekarang kecil karena persoalan keterlambatan benih. Susah nyari kesalahan, tapi ini akan menjadi evaluasi. Kalau musim kemarau basah seperti ini friendly-lah dengan padi,"  ujarnya.

     Sementara, kata Rusman,  untuk daging sapi hingga saat ini izin importasi daging sapi Perum Bulog sudah dikeluarkan. Ini berbeda dengan pernyataan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mengatakan Perum Bulog tak kunjung dapat izin impor.

     "Izin, ya, sudahlah, tinggal action, action," ujarnya.

     Rusman juga mengatakan akan mengumpulkan semua perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pangan untuk membicarakan lebih jauh mengenai masalah pangan.

     "Kita kumpulkan semua Dirut di Bandung. Di situ ada PT Berdikari, kumpulin semua terus ada PT RNI, PT Sarinah, dan Perum Bulog," ujarnya.

     Sebelumnya, pemerintah menunjuk Perum Bulog untuk melakukan stabilisasi harga daging sapi di pasar. Dengan penunjukan tersebut, Bulog meminta kuota daging sapi impor sebanyak 10 persen dari kuota yang ditetapkan.

     Dirut Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, kuota yang didapatkan Bulog di luar kuota impor daging sapi yang telah ditetapkan.

     "Saya minta mestinya tidak hanya seperti itu. Bulog harus berperan jadi stabilisator sepanjang masa seperti beras," ujarnya.

     Ia menegaskan, dalam waktu dekat akan dikeluarkan izin atau penugasannya dari Kementerian Perdagangan. Bulog berharap bulan Juni penugasan sudah diperoleh, sehingga tidak mengganggu pasokan  menjelang Lebaran.

     Saat ini pemerintah belum juga berhasil menekan tingginya harga daging sapi. Harga daging sapi masih bertahan di kisaran Rp90.000-95.000/kilogram. (cr-1)

http://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2013/07/02/indonesia-tidak-akan-impor-beras-tahun-ini
Jakarta, Pelita
     Kementerian Pertanian (Kementan)  memprediksi produksi padi Indonesia tahun ini hanya naik tipis dibanding tahun lalu. Namun, Indonesia tidak akan melakukan impor beras tahun ini.
     "Sebab Perum Bulog masih kewalahan menyerap beras dari petani," kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan di Jakarta, Selasa (2/8).
     Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan,  produksi padi nasional hanya naik 0,3 persen dibandingkan tahun 2012. Hal ini berbeda jauh dibandingkan produksi padi tahun lalu yang naik lima persen dibandingkan 2011.
     "Dalam posisi kalau kita bicara 2012, itu kan boleh dibilang sangat nyaman, tidak ada impor. Naiknya tipis dari tahun 2012, karena tahun 2012 produksi cukup banyak. Seharusnya kita tidak impor (tahun ini)," jelas Rusman.
     Ia tidak sependapat jika faktor cuaca tahun ini dianggap tak bersahabat dengan sektor pertanian, khususnya padi. Mestinya tidak ada impor, Bulog masih kewalahan menyerap beras petani.
     "Sekarang kecil karena persoalan keterlambatan benih. Susah nyari kesalahan, tapi ini akan menjadi evaluasi. Kalau musim kemarau basah seperti ini friendly-lah dengan padi,"  ujarnya.
     Sementara, kata Rusman,  untuk daging sapi hingga saat ini izin importasi daging sapi Perum Bulog sudah dikeluarkan. Ini berbeda dengan pernyataan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mengatakan Perum Bulog tak kunjung dapat izin impor.
     "Izin, ya, sudahlah, tinggal action, action," ujarnya.
     Rusman juga mengatakan akan mengumpulkan semua perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pangan untuk membicarakan lebih jauh mengenai masalah pangan.
     "Kita kumpulkan semua Dirut di Bandung. Di situ ada PT Berdikari, kumpulin semua terus ada PT RNI, PT Sarinah, dan Perum Bulog," ujarnya.
     Sebelumnya, pemerintah menunjuk Perum Bulog untuk melakukan stabilisasi harga daging sapi di pasar. Dengan penunjukan tersebut, Bulog meminta kuota daging sapi impor sebanyak 10 persen dari kuota yang ditetapkan.
     Dirut Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, kuota yang didapatkan Bulog di luar kuota impor daging sapi yang telah ditetapkan.
     "Saya minta mestinya tidak hanya seperti itu. Bulog harus berperan jadi stabilisator sepanjang masa seperti beras," ujarnya.
     Ia menegaskan, dalam waktu dekat akan dikeluarkan izin atau penugasannya dari Kementerian Perdagangan. Bulog berharap bulan Juni penugasan sudah diperoleh, sehingga tidak mengganggu pasokan  menjelang Lebaran.
     Saat ini pemerintah belum juga berhasil menekan tingginya harga daging sapi. Harga daging sapi masih bertahan di kisaran Rp90.000-95.000/kilogram. (cr-1)
- See more at: http://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2013/07/02/indonesia-tidak-akan-impor-beras-tahun-ini#sthash.cH3eRLFF.dpuf
Jakarta, Pelita
     Kementerian Pertanian (Kementan)  memprediksi produksi padi Indonesia tahun ini hanya naik tipis dibanding tahun lalu. Namun, Indonesia tidak akan melakukan impor beras tahun ini.
     "Sebab Perum Bulog masih kewalahan menyerap beras dari petani," kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan di Jakarta, Selasa (2/8).
     Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan,  produksi padi nasional hanya naik 0,3 persen dibandingkan tahun 2012. Hal ini berbeda jauh dibandingkan produksi padi tahun lalu yang naik lima persen dibandingkan 2011.
     "Dalam posisi kalau kita bicara 2012, itu kan boleh dibilang sangat nyaman, tidak ada impor. Naiknya tipis dari tahun 2012, karena tahun 2012 produksi cukup banyak. Seharusnya kita tidak impor (tahun ini)," jelas Rusman.
     Ia tidak sependapat jika faktor cuaca tahun ini dianggap tak bersahabat dengan sektor pertanian, khususnya padi. Mestinya tidak ada impor, Bulog masih kewalahan menyerap beras petani.
     "Sekarang kecil karena persoalan keterlambatan benih. Susah nyari kesalahan, tapi ini akan menjadi evaluasi. Kalau musim kemarau basah seperti ini friendly-lah dengan padi,"  ujarnya.
     Sementara, kata Rusman,  untuk daging sapi hingga saat ini izin importasi daging sapi Perum Bulog sudah dikeluarkan. Ini berbeda dengan pernyataan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mengatakan Perum Bulog tak kunjung dapat izin impor.
     "Izin, ya, sudahlah, tinggal action, action," ujarnya.
     Rusman juga mengatakan akan mengumpulkan semua perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pangan untuk membicarakan lebih jauh mengenai masalah pangan.
     "Kita kumpulkan semua Dirut di Bandung. Di situ ada PT Berdikari, kumpulin semua terus ada PT RNI, PT Sarinah, dan Perum Bulog," ujarnya.
     Sebelumnya, pemerintah menunjuk Perum Bulog untuk melakukan stabilisasi harga daging sapi di pasar. Dengan penunjukan tersebut, Bulog meminta kuota daging sapi impor sebanyak 10 persen dari kuota yang ditetapkan.
     Dirut Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, kuota yang didapatkan Bulog di luar kuota impor daging sapi yang telah ditetapkan.
     "Saya minta mestinya tidak hanya seperti itu. Bulog harus berperan jadi stabilisator sepanjang masa seperti beras," ujarnya.
     Ia menegaskan, dalam waktu dekat akan dikeluarkan izin atau penugasannya dari Kementerian Perdagangan. Bulog berharap bulan Juni penugasan sudah diperoleh, sehingga tidak mengganggu pasokan  menjelang Lebaran.
     Saat ini pemerintah belum juga berhasil menekan tingginya harga daging sapi. Harga daging sapi masih bertahan di kisaran Rp90.000-95.000/kilogram. (cr-1)
- See more at: http://harian-pelita.pelitaonline.com/cetak/2013/07/02/indonesia-tidak-akan-impor-beras-tahun-ini#sthash.cH3eRLFF.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar