18 Juli 2013
Jurnas.com | MULAI masuknya daging sapi beku yang diimpor Perum Bulog ke pasar-pasar tradisional belum terlalu berdampak pada penurunan harga daging sapi, terutama di kota-kota besar, khususnya DKI Jakarta.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan yang dirilis pada Kamis (18/7), harga daging sapi rata-rata di DKI Jakarta masih stabil tinggi, yakni Rp98 ribu per kg atau sama dengan hari sebelumnya (17/7). Kendati, pada beberapa hari sebelumnya, harga daging sapi sempat menembus Rp100 ribu per kg.
Sementara di kota-kota besar lainnya, seperti Bandung dan Yogyakarta harga daging sapi masih di atas Rp100 ribu per kg sampai tanggal (18/7).
Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menyatakan, pemerintah masih berharap agar harga daging sapi bisa kembali normal pada posisi sekitar Rp70-80 ribu per kg.
”Jatah daging sapi impor Bulog itu hanya 5 persen kebutuhan Jakarta sehari. Makanya, untuk mekanismenya kami akan serahkan pada Bulog, nanti mereka yang atur. Kalau memang kurang, ya makanya akan ditambah lagi impornya,”katanya di Jakarta, kemarin.
Sebagai informasi, pemerintah juga telah memutuskan untuk menambah importasi guna menstabilkan harga di pasaran, yakni berupa impor sapi siap potong yang direncanakan akan mulai datang pada pekan depan. Selain itu, pemerintah juga telah berupaya menempuh akselerasi importasi per kuartal demi mengamankan pasokan dan harga menjelang Lebaran.
Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, mengatakan , bahwa para pelaku usaha (feedlotter) telah berjanji akan merealisasikan sebanyak 30 ribu ekor impor sapi sebelum hari Raya Lebaran nanti. Sementara, dijelaskannya, untuk akselerasi impor sapi sebanyak 15 ribu ekor untuk bulan Juni lalu sudah terealisasi semua.
http://www.jurnas.com/news/100851/Daging_Impor_Masuk,_Harga_Masih_Tinggi/1/Ekonomi/Ekonomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar