Jumat, 19 Juli 2013

Bulog Malang Minta Jatah Daging Impor

19 Juli 2013

Bisnis.com, MALANG - Perum Bulog Divre Malang mendesak agar mendapat jatah daging sapi yang impor oleh Bulog, karena harga daging di Kota Malang masih tinggi yaitu di atas Rp85.000 per kg.

Kepala Bulog Subdivre Malang Nina Afrisanti mengatakan yang mendapatkan alokasi daging impor justru dari Bulog Divre Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, sedangkan di daerah lain masih belum jelas.

“Tapi karena harga daging sapi di Malang juga tinggi, maka idealnya daerah seperti Malang juga mendapatkan alokasi daging impor. Kami akan menanyakan masalah tersebut ke Divre,” kata Nina di Malang, Jumat (19/7/2013).

Karena belum ada kejelasan terkait apakah Bulog Malang mendapatkan alokasi untuk mendistribusikan daging impor atau tidak, maka dirinya belum mempunyai gambaran terkait bagaimana penyalurannya.

Ketua Seksi Jagal Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia (HIPMI) Cabang Malang Abu Hasan juga mendesak agar Kota Malang mendapatkan alokasi daging impor. Pertimbangannya, karena harga daging memang sudah diluar kewajaran. Sudah terlalu tinggi.

Dampak dari kebijakan pemerintah mengimpor daging sapi, lanjut dia, benar-benar positif. Contohnya pengusaha jagal sejak sepekan lalu sudah tidak kesulitan untuk memperoleh sapi di tingkat peternak maupun perusahaan penggemukan sapi.

Namun, dia minta, jika Kota Malang mendapatkan alokasi daging impor idealnya Bulog Malang berkoordinasi dengan pengusaha jagal dan direksi Rumah Potong Hewan Kota Malang. Dengan begitu maka ada upaya terpadu dan serius untuk menekan harga daging di pasar.

Dia juga berharap, selain mengimpor daging sapi, yang perlu pula dilakukan pemerintah mendatangkan sapi bakalan. Dengan begitu maka stok sapi nasional menjadi kuat.

Dampaknya, pengusaha tidak kesulitan lagi memperoleh sapi dan harga bisa ditekan sehingga bisa kembali normal, yakni di kisaran Rp75.000 per kg. Dengan harga daging sebesar itu, harga bobot sapi hidup tidak boleh lebih dari Rp30.000 per kg.

Hasan memperkirakan, jika impor daging sapi diimbangi dengan imbor sapi bakalan maka harga sapi bisa turun Rp3 juta per ekor. Dengan penurunan harga sapi tersebut, maka harga daging otomatis diharapkan juga bisa turun drastis.

Saat ini harga sapi yang biasa disembelih pejagal di Kota Malang seharga Rp15 juta-Rp20 juta per ekor.

Harga sebesar itu berarti naik Rp2 juta per ekor bila dibandingkan harga sapi pekan lalu. “Saya sudah mendatangi perusahaan penggemukan sapi pedaging di Malang dan Mojosari, Kab. Mojokerto.

Intinya saya minta mereka  agar tidak menggunakan aji mumpung dalam momen Lebaran dengan menaikan harga sapi. Kasihan masyarakat jika harga daging  terlalu tinggi.”

Choirul Anam

http://www.bisnis.com/bulog-malang-minta-jatah-daging-impor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar