Petani Kesal, Tambahan Gudang Bulog Hanya Janji
PENAJAM - Petani di wilayah Kecamatan Babulu, Penajam
Paser Utara, kembali mengeluhkan keterbatasan daya tampung gudang beras
milik Badan Usaha Logistik (Bulog) di Labangka Barat. Akibatnya, untuk
periode Juni ini saja terdapat 1.350 ton beras milik mitra Bulog tidak
tertampung.
“Akibat kurangnya gudang itu beras para mitra tani meluap tidak bisa
disalurkan. Ada 13 mitra Bulog di wilayah Babulu. Satu mitra rata-rata
punya 90 ton beras di gudangnya tidak bisa disalurkan, termasuk milik
KSU Pusaka, dan ini akan berimbas pada petani yang lain,” kata Suwondo,
kemarin.
Suwondo yang pengurus KSU Pusaka dan berbicara mewakili 13 mitra
Bulog, itu mengungkapkan, setiap mitra sementara ini hanya bisa
menyimpan di gudangnya masing-masing sambil menunggu gudang Bulog
kosong. Hanya, mereka tidak tahu sampai kapan gudang Bulog dapat
menampung beras milik mereka ini. “Kami sudah capek mengeluhkan masalah
keinginan kami agar pemerintah daerah membangunkan tambahan gudang
Bulog. Tahun lalu hanya ditinjau saja, dan dijanjikan mau dibangunkan
gudang oleh pemkab, tetapi mana?” kata Suwondo.
Ia dan mitra Bulog lainnya selalu merasa khawatir kalau beras lama
disimpan di gudang masing-masing justru berpengaruh pada kualitas beras.
Dampaknya, Bulog berhak menolak, dan berimbas menimbulkan kerugian
ditingkat petani yang nilainya tidak sedikit.
Kepala Gudang Bulog Babulu, Rusito dihubungi koran ini, kemarin,
mengungkapkan, kapasitas daya tampung gudang beras Bulog hanya 2.500
ton, dan saat ini sudah penuh. Solusi mengatasi beras mitra Bulog yang
belum tertampung adalah dengan cara mengalihkan ke gudang lain, seperti
di Balikpapan, dan daerah lain, sehingga diharapkan gudang Bulog Babulu
kosong, dan stok beras pada petani bisa segera masuk.
“Saat ini kami tetap melakukan penerimaan beras petani. Kalau bicara
penambahan bangunan gudang lagi itu wewenang pemkab. Sekarang ini saja
gudang yang ada itu milik pemkab, dan kami diberi kewenangan memakai
saja,” kata Rusito.
Tahun lalu, keluhan petani ini ditindaklanjuti dengan peninjauan yang
dilakukan Asisten II Sekkab Rahman Nurhadi, anggota Komisi II DPRD
Anwar Sanusi, Ketua Persatuan Petani Padi (Perpadi) H Syarif dan anggota
Buhari, Kepala Desa Labangka Barat Driyono, dan dinas teknis.
“Usulan pembangunan satu gudang lagi ini segera diajukan. Itu solusi
agar ribuan ton beras padi petani yang sudah dibeli Bulog bisa
tertampung di gudang yang khusus untuk penyimpanan beras,” kata Rahman
Nurhadi yang kala itu berharap anggarannya bisa diperoleh melalui
APBD-Perubahan 2012. Lokasi untuk rencana pembangunan gudang sudah
tersedia. Namun, sampai 2013 ini pembangunan penambahan gudang Bulog
belum juga terwujud. (ari/ind)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar