Selasa, 04 Juni 2013

Ribuan Ton Beras Tak Tertampung

4 Juni 2013

Petani Kesal, Tambahan Gudang Bulog Hanya Janji

PENAJAM - Petani di wilayah Kecamatan Babulu, Penajam Paser Utara, kembali mengeluhkan keterbatasan daya tampung gudang beras milik Badan Usaha Logistik (Bulog) di Labangka Barat. Akibatnya, untuk periode Juni ini saja terdapat 1.350 ton beras milik mitra Bulog tidak tertampung.
 
“Akibat kurangnya gudang itu beras para mitra tani meluap tidak bisa disalurkan. Ada 13 mitra Bulog di wilayah Babulu. Satu mitra rata-rata punya 90 ton beras di gudangnya tidak bisa disalurkan,  termasuk milik KSU Pusaka, dan ini akan berimbas pada petani yang lain,” kata Suwondo, kemarin.
 
Suwondo yang pengurus KSU Pusaka dan berbicara mewakili 13 mitra Bulog, itu mengungkapkan, setiap mitra sementara ini hanya bisa menyimpan di gudangnya masing-masing sambil menunggu gudang Bulog kosong. Hanya, mereka tidak tahu sampai kapan gudang Bulog dapat menampung beras milik mereka ini. “Kami sudah capek mengeluhkan masalah keinginan kami agar pemerintah daerah membangunkan tambahan gudang Bulog. Tahun lalu hanya ditinjau saja, dan dijanjikan mau dibangunkan gudang oleh pemkab, tetapi mana?” kata Suwondo.
 
Ia dan mitra Bulog lainnya selalu merasa khawatir kalau beras lama disimpan di gudang masing-masing justru berpengaruh pada kualitas beras. Dampaknya, Bulog berhak menolak, dan berimbas menimbulkan kerugian ditingkat petani yang nilainya tidak sedikit.
 
Kepala Gudang Bulog Babulu, Rusito dihubungi koran ini, kemarin, mengungkapkan, kapasitas daya tampung gudang beras Bulog hanya 2.500 ton, dan saat ini sudah penuh. Solusi mengatasi beras mitra Bulog yang belum tertampung adalah dengan cara mengalihkan ke gudang lain, seperti di Balikpapan, dan daerah lain, sehingga diharapkan gudang Bulog Babulu kosong, dan stok beras pada petani bisa segera masuk.
 
“Saat ini kami tetap melakukan penerimaan beras petani. Kalau bicara penambahan bangunan gudang lagi itu wewenang pemkab. Sekarang ini saja gudang yang ada itu milik pemkab, dan kami diberi kewenangan memakai saja,” kata Rusito.
 
Tahun lalu, keluhan petani ini ditindaklanjuti dengan peninjauan yang dilakukan Asisten II Sekkab  Rahman Nurhadi, anggota Komisi II DPRD Anwar Sanusi, Ketua Persatuan Petani Padi (Perpadi) H Syarif dan anggota Buhari, Kepala Desa Labangka Barat Driyono, dan dinas teknis.
 
“Usulan pembangunan satu gudang lagi ini segera diajukan. Itu solusi agar ribuan ton beras padi petani yang sudah dibeli Bulog bisa tertampung di gudang yang khusus untuk penyimpanan beras,” kata Rahman Nurhadi yang kala itu berharap anggarannya bisa diperoleh melalui APBD-Perubahan 2012. Lokasi untuk rencana pembangunan gudang sudah tersedia. Namun, sampai 2013 ini pembangunan penambahan gudang Bulog belum juga terwujud. (ari/ind)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar