Selasa, 28 Mei 2013

Ditugaskan operasi pasar, jatah impor daging Bulog belum jelas

28 Mei 2013

Hasil rapat Kementerian Koordinator Perekonomian memungkinkan Badan Urusan Logistik (Bulog) mendapat jatah impor, khusus untuk operasi pasar (OP) dalam menstabilkan harga daging sapi jelang Lebaran. Namun, sampai sekarang Kementerian Perdagangan belum memberi isyarat jelas, berapa ton kuota yang didapat perusahaan pelat merah itu.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku baru menerima surat permohonan impor dari Bulog. Untuk jumlahnya dia enggan menyebut. "Untuk Bulog mereka sudah menyampaikan aspirasinya, Insya Allah dalam waktu dekat bisa kita sikapi," kata Gita di kantornya, Jakarta, Senin (27/5).
Di kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Suswono menegaskan Bulog dipastikan mendapat tugas menormalisasi harga daging sapi sebelum Lebaran. Dasar hukumnya adalah SK dari Mentan dan Mendag.
Suswono yakin impor daging Bulog tidak akan rembes dan malah dimanfaatkan importir nakal. Pasalnya, BUMN itu adalah perpanjangan tangan negara dan sasaran operasi pasar itu ke wilayah miskin.
"Ada jaminan, Bulog ini ditugaskan pemerintah tentu tidak mungkin akan melakukan upaya-upaya yang tidak diharapkan. Operasinya tidak langsung ke pasar, tapi ke kelurahan, kita operasi untuk mereka-mereka yang tanda kutip daya belinya rendah," kata Suswono.
Meski demikian, Suswono juga enggan menyebutkan jatah impor yang diterima Bulog. Dia hanya memberikan hitungan kasar, bahwa impor operasi pasar kira-kira membutuhkan 2.000 ton daging per bulan.
"Misalnya untuk kebutuhan DKI dan sekitarnya 3.000 ton per bulan ya paling banyak yang diimpor 2.000 ton. Nah biasanya untuk Ramadhan ada tambahan (permintaan) 30 persen. Jadi kira-kira kebutuhan impornya sekitar 2.000 ton per bulan," tandasnya.
Kabar beredar selama ini, Bulog meminta jatah 3.000 ton untuk operasi pasar selama Juni mendatang.
Berdasarkan Surat Keputusan bersama Mendag dan Mentan kuota impor untuk triwulan II ditambah menjadi 30.000 ton dari alokasi triwulan III. Dengan total kuota daging beku dan sapi bakalan 2013 sebesar 80.000 ton, sebetulnya setiap triwulan impor hanya mencapai 20.000 ton. Namun, ada kemungkinan lain tambahan impor 8.000 ton untuk operasi pasar.
[bmo]
 
 Reporter : Ardyan Mohamad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar