Kamis, 17 Januari 2013

Negara Lain Di Bantu, Rakyat Sendiri Banyak Yang Kelaparan.

17 Januari 2013

Miris dan sedih membaca berita di detik bahwa Indonesia negeriku tercinta  memberi bantuan beras kepada negara Philipina sebanyak 20 ribu ton.  Menurut bapak Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonmian , negara RI itu sudah kuat, pangan berlimpah persediaan di Bulog cukup. Tahukah pak Menteri bahwa menurut perkiraan pemerintah, hingga tahun 2015 ada 15,5 % penduduk Indonesia yang rentan menderita kelaparan
Dalam agama diajarkan bantulah keluargamu dulu, baru tetangga dekat dan jauh. Pernahkah Pak Menteri blusukan dan membaca berita di koran koran tentang masyarakat Indonesia yang masih kelaparan  dan makan nasi aking, sedang harga RASKIN dinaikan.
Nasi Aking
Tahukah Pak Menteri apa itu nasi aking?  Nasi aking adalah nasi basi yang di cuci dan dikeringkan lalu dimasak lagi.  Tahukah Pak Menteri bahwa masih banyak rakyat Indonesia yang makan nasi aking?  Di kabupaten Brebes ada keluarga yang hanya makan nasi aking seperti keluarga Sudarto dan nenek Sumarni. Nenek berusia 80 tahun yang kedua matanya buta, tiap hari hanya mengandalkan pemberian dari tetangga. Di kabupaten Cirebon, ada  keluarga  Samiun yang sudah 20 tahun menyantap nasi aking, mereka hanya sesekali menikmati beras.
RASKIN :
Tahukah Pak Menteri apa itu RASKIN ? Raskin adalah beras untuk rumah tangga miskin .Jatah beras murah bagi keluarga tak mampu. Namun sayang banyak penyimpangan dalam penyaluran RASKIN,  seperti harga yang dinaikan (Rp. 1,600 menjadi Rp. 1.800,-/perliter) , jatah yang dikurangi yang mestinya setiap bulan 15 kg/perkeluarga, menjadi 5 - 10 kg dan dibagikan 2-3 bulan sekali.  Artinya tak akan mungkin cukup jatah 10 kg perkeluarga untuk 3 bulan.  Kadang RASKIN bermutu sangat jelek dan tak kayak di konsumsi.
Tahukah Pak Menteri bahwa masih banyak Panti Asuhan di Indonesia yang membutuhkan beras untuk  anak anak yatim piatu?
Hati saya sangat sedih dan miris , ketika rakyat Indonesia masih banyak yang kelaparan dan tak mampu beli beras. Pak menteri memberi sumbangan 20 ribu ton beras untuk negara tetangga. Ibarat sebuah rumah tangga, si bapak membantu keluarga tetangga tapi keluarganya sendiri kelaparan. Biar dibilang WOW gitu!!
Semoga masih ada pejabat pejabat di Indonesia yang mau memikirkan nasib rakyatnya. Amin.

Sumber : Tempo, detik, linkarjabar, lensaindonesia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar